Analisis Nilai Indeks Iklim Ekstrem Periode Tahun 1990-2019 Di Kalimantan Barat

Riri Nur Ariyani, Muliadi Muliadi, Riza Adriat

Abstract


Sebagai bencana yang paling banyak terjadi di Kalimantan Barat periode tahun 1998-2021, banjir dapat dipicu oleh hujan ekstrem. Informasi variasi hujan ekstrem diperlukan untuk mendukung mitigasi bencana hidrometeorologi. Hujan ekstrem dapat diidentifikasi menggunakan indeks iklim ekstrem (IIE) parameter hujan. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini untuk menganalisis variasi antar tahunan hujan ekstrem berdasarkan lima jenis nilai IIE di Kalimantan Barat. Data yang digunakan adalah data curah hujan harian periode tahun 1990-2019 pada 14 lokasi di Kalimantan Barat. Nilai IIE dihitung menggunakan perangkat lunak RClimDex. Hasil penelitian pada sebagian besar lokasi penelitian menunjukkan bahwa indeks RX5DAY, RX1DAY, dan R50 mengalami kecenderungan meningkat, sedangkan indeks CDD cenderung menurun. Nilai indeks RX5DAY maksimum sebesar 634 mm terjadi di Paloh dan minimum sebesar 92 mm terjadi di Karangan. Nilai indeks RX1DAY maksimum sebesar 384 mm terjadi di Selakau dan minimum sebesar 38 mm terjadi di Sanggau Ledo. Nilai indeks R50 maksimum sebesar 31 hari terjadi di Karangan dan Nanga Pinoh, sedangkan nilai indeks minimum sebesar nol hari terjadi di Karangan, Sanggau Ledo, dan Nanga Pinoh. Nilai indeks CDD maksimum sebesar 76 hari terjadi di Simpang Hulu dan minimum sebesar lima hari terjadi di Bengkayang, Nanga Pinoh, dan Sintang. Lalu untuk Nilai indeks PRCPTOT maksimum sebesar 4.957 mm terjadi di Nanga Pinoh dan minimum sebesar 1.073 mm terjadi di Karangan.

Full Text:

PDF

References


Rustiana, S., Hidayat, R., and Hermawan, E. In Aktivitas El Niño Modoki Terhadap Perilaku Curah Hujan di Pulau Jawa, Indonesia (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu), Latief, C., Hermawan, E., Slamet, L., Berliana, S., Kaloka, S., Susanti, I., and Ambarsari, N. Eds.; Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antarriksa Nasional: Bandung, 2014.

Surmaini, E. and Faqih, A. , Kejadian Iklim Ekstrem dan Dampaknya Terhadap Pertanian Tanaman Pangan di Indonesia, Jurnal Sumberdaya Lahan, 10(2), pp.115–128, 2016.

BMKG , Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor KEP. 009 Tahun 2010 Tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim2010.

Adi, S. , Karakterisasi Bencana Banjir Bandang di Indonesia, Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 15(1), pp.42–51, 2013.

Hermawan, E. In Perilaku SST Niño 3.4 dan IOD Terkait Estimasi Datangnya El Niño dan Dipole Mode Tahun 2014/2015, Latief, C., Hermawan, E., Slamet, L., Berliana, S., Kaloka, S., Susanti, I., and Ambarsari, N. Eds.; Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antarriksa Nasional: Bandung, 2014.

Nugroho, S. , Febriamansyah, R. , Ekaputra, E. G. , and Gunawan, D. , Analisis Iklim Ekstrim untuk Deteksi Perubahan Iklim di Sumatera Barat, Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), pp.7–14, 2019.

BMKG ,Prakiraan Musim Kemarau 2020 di Indonesia,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2020.

Kurniawan, M. R. , Pusat Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 7(1), pp.533–546, 2019.

Data & Informasi Bencana Indonesia, http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/profiletab.jsp (accessed Jun. 7, 2021).

Baez-Gonzalez, A. D. , Torres-Meza, M. de J. , Royo-Marquez, M. H. , and Kiniry, J. R. , Climate Variability and Trends in Climate Extremes in the Priority Conservation Area El Tokio and Adjacent Areas in Northeastern Mexico, Weather and Climate Extremes, 22(October), pp.36–47, 2018.

Karimah, Y. , Wigena, A. H. , and Soleh, A. M. , Penentuan Nilai Ambang Batas Sebaran Pareto Terampat Dengan Measure of Surprise, Indonesian Journal of Statistics and Its Applications, 3(2), pp.161–168, 2019.

Halida, M. . Analisis Ambang Batas Curah Hujan Ekstrem Harian Menggunakan Metode Persentil Ke-95 Di Provinsi Kalimantan Barat Analysis Of Daily Extreme Rainfall Threshold Using 95th Percentile Method In The Province Of West Kalimantan. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 2015, 2015.

Zhang, X.; Feng, Y.; and Chan, R. ,Introduction to RClimDex v1.9,Climate Research Division Environment Canada, 2018.

Simanjuntak, P. P. and Safril, A. , Tren Curah Hujan dan Suhu Udara Ekstrim Masa Depan (Periode 2021-2030) Berdasarkan Representative Concentration Pathway, Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika, 04(01), pp.1–11, 2020.

Hamdi, S. and Sumaryati , Pola Lama Penyinaran Matahari Dalam 20 Tahun Pengamatan Di Sumedang, Jurnal Sains Dirgantara, 17(2), pp.81–94, 2020.

Yuggotomo, M. E. and Ihwan, A. , Pengaruh Fenomena El Niño Southern Oscillation dan Dipole Mode Terhadap Curah Hujan di Kabupaten Ketapang, Positron, 4(2), pp.35–39, 2014.

Supari , Tangang, F. , Salimun, E. , Aldrian, E. , Sopaheluwakan, A. , and Juneng, L. , ENSO modulation of seasonal rainfall and extremes in Indonesia, Climate Dynamics, 51(7–8), pp.2559–2580, 2018.

Aditya, F. , Analisis Variabilitas Curah Hujan di Kalimantan Barat Tahun 1991-2020, Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, 2(3), pp.9–17, 2021.




DOI: http://dx.doi.org/10.26418/pf.v9i3.51589

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Diterbitkan oleh:                                                                    Berkerjsama dengan:                                    

                                                                    

Jurusan Fisika FMIPA UNTAN                   Perkumpulan Akademisi dan Saintis Indonesia, Kalimantan Barat

Alamat Redaksi:
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
Komp. FMIPA UNTAN Pontianak, Kalbar, 78124
Email: [email protected]

View My Stats

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.