PENGARUH PROSES FINISHING ANTIBAKTERI ZnO NANO PARTIKEL TERHADAP KETAHANAN WARNA PEWARNA ALAMI KAIN BATIK
Abstract
Batik is a noble culture belonging to the Indonesian nation that continues to grow every year and UNESCO has been recognized batik internationally as an Intangible Cultural Heritage of Humanity originating from Indonesia. Batik is developed by applying functional finishing of fabrics, including commercial antibacterial applications, finishing applications with natural materials and nanotechnology applications using nanoparticles. ZnO nanoparticles were synthesized in an average particle size of 54.76 nm with a ZnO content of 99.77%. The raw materials utilized in this research consisted of ZnO antibacterial compounds generated from EAF dust waste, because 50-60% of the zinc content is potentially able to be recycled into zinc metal or zinc compounds such as zinc oxide. This research was conducted to identify the color fastness of batik fabrics treated with an antibacterial finishing to light and rubbing. This antibacterial finishing research was carried out by preparing raw materials, precipitating Fe metal, applying the in situ process to the fabric, and conducting a color fastness test to light and rubbing. The variation of stirring time used were 15, 30, and 60 minutes at 50°C and 15 minutes at 50°C, 70°C, 90°C. The results of the finishing process on batik fabrics indicated levels 4-5 (good category).
Keywords: antibacterial, batik, color fastness, rubbing test, and light test.
Abstrak
Batik merupakan karya luhur bangsa Indonesia yang terus berkembang tiap tahunannya dan UNESCO telah mengakui batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang berasal dari Indonesia. Batik dikembangkan dengan cara menerapkan fungsional finishing kain, antara lain mengaplikasikan antibakteri komersial, mengaplikasikan finishing dengan menggunakan bahan natural, dan menggunakan nanopartikel dengan mengaplikasikan nanoteknologi. Nanopartikel ZnO yang terbentuk memiliki ukuran partikel rata-rata 54,76 nm dan kandungan ZnO 99,77. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan senyawa antibakteri ZnO sebagai bahan baku penelitian yang diperoleh dari limbah debu EAF karena 50-60% kandungan sengnya sangat potensial untuk didaur ulang dengan tujuan menghasilkan senyawa seng atau logam seng seperti seng oksida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi luntur dari warna kain batik yang telah melalui finishing antibakteri terhadap sinar dan gosokan. Metode yang digunakan dalam penelitian finishing antibakteri yaitu berupa: persiapan bahan baku, pengendapan logam Fe, aplikasi Insitu pada kain, pengujian resistensi luntur warna terhadap sinar dan gosokan. Variasi yang digunakan pada penelitian berupa : Waktu pengadukan 15, 30, 60 menit dengan suhu pengadukan 50°C dan suhu pengadukan 50°C, 70 °C, 90 °C dengan waktu pengadukan 15 menit. Proses finishing terhadap kain batik yang telah dilakukan bernilai 4-5 atau baik.
Kata kunci: anti bakteri, batik, luntur warna, uji gosok, dan uji sinar
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26418/jt.v12i2.57428
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License