ANCAMAN KELESTARIAN POPULASI BINTANGUR (Calophyllum spp.) AKIBAT ALIH FUNGSI HUTAN LINDUNG DI BATAM

Adisti Yuliastrin .

Abstract


Bintangur (Calophyllum spp.) sebagai tumbuhan khas Batam dan daerah pesisir lainnya saat ini mengalami ancaman penurunan populasi di Batam sebagai akibat dari percepatan pembangunan. Masyarakat Batam secara umum belum mengetahui potensi besar yang dimiliki oleh bintangur. Pengaruh antropogenik sangat besar terhadap penurunan populasi bintangur di Batam terutama dari kegiatan alih fungsi hutan lindung menjadi kawasan komersial. Penelitian ini menggunakan metode survei secara pengelompokan (cluster sampling). Pengambilan sampel dilakukan di dua kawasan hutan lindung di Batam, yaitu Hutan Lindung Sei. Tembesi dan Hutan Lindung Batu Ampar III. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi populasi bintangur di Batam dan mendapatkan strategi konservasi bintangur melalui pemanfaatan berkelanjutan di Batam. Hasil yang diperoleh ternyata Hutan Lindung Batu Ampar III saat ini sudah beralih fungsi menjadi lahan terbuka dan populasi bintangur di Hutan Lindung Sei.Tembesi pun berada dalam kondisi memprihatinkan. Penetapan strategi konservasi bintangur yang tepat untuk diterapkan di Batam dilakukan melalui analisis SWOT. Ancaman terhadap populasi bintangur di Batam memerlukan strategi konservasi berupa penetapan bintangur sebagai tumbuhan khas Batam melalui Peraturan Daerah disertai upaya pelestarian melalui kegiatan-kegiatan lainnya.


Kata kunci: Batam, bintangur (Calophyllum spp.), hutan lindung, pelestarian.


Full Text:

HAL: 612-623 (PDF)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.