STATUS UNSUR HARA NITROGEN, FOSFOR DAN KALIUM TANAH INCEPTISOL DI LAHAN KELAPA SAWIT DESA LABANG KECAMATAN BELIMBING KABUPATEN MELAWI

yuni lestari, denah suswati, Tino O. Chandra

Abstract


Pengembangan tanaman kelapa sawit pada Inceptisols lahan kering mempunyai prospek yang cukup baik, apabila disertai dengan usaha pengelolaan tanah yang tepat dan varietas yang sesuai. Kesuburan tanah seperti ketersediaan dan jumlah hara yang ada di dalam tanah merupakan faktor penting yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit untuk berproduksi dengan baik. Unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh terdiri dari 16 unsur hara yang ada di dalam tanah terdiri dari unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro (Fe, Mn, Bo, Mo, Cu, Zn, Cl, dan Co). Satu di antara faktor yang mengakibatkan penurunan atau hilangnya unsur hara dalam perakaran tanaman adalah pengelolaan tanah yang kurang tepat. Satu diantara upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan identifikasi ketersediaan unsur hara di lahan tersebut dan memberikan pengelolaan yang sesuai kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan unsur hara pada lahan kelapa sawit dan menghitung kebutuhan dosis pupuk N, P, K serta kapur yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit pada 4 lokasi penelitian dengan pengelolaan yang berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey pada jenis penggunaan lahan kelapa sawit dengan cara menentukan titik pengamatan sampel tanah pada kedalaman 0-30 cm dengan menggunakan ring sampel untuk tanah utuh, sedangkan tanah terganggu diambil dengan cara komposit. Hasil penelitian kelas tekstur lempung berdebu sehingga memiliki pH sangat masam, C-organik sedang, Nitrogen sedang, P-tersedia sedang, K-dd sangat rendah, Ca-dd sangat rendah, Na-dd rendah, Mg-dd sangat rendah, dengan kejenuhan Al tinggi KTK rendah, kejenuhan basa sangat rendah.

Keywords


Tanah Inceptisol; Kelapa Sawit; Kesuburan Tanah; Kabupaten Melawi

Full Text:

PDF

References


Arifin. Moch. 2010. Kajian Sifat fisik tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam Hubungannya Dengan Pendugaan Erosi Tanah.

Ariyanti E., Sutopo dan Suwarto., 2010. Kajian Status Hara Makro Ca, Mg, Dan S Tanah Sawah Kawasan Industri Daerah Kabupaten Karanganyar. Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. 7(1): 51-60

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat.2021. Kalimantan Barat dalam Angka. https://kalbar.bps.go.id/ (diakses 20 September 2021)

Don A, Schumacher J, Freibauer A. 2011. Impact of tropical land-use change on soil organic carbon stocks - a meta-analysis. Global Change Biology. 17(4): 1658–1670. https://doi.org/10.1111/j.1365-2486. 2010. 02336.x.

Foth, H.D., 1991. Fundamentals of Soil Science. Terjemahan E.D Purbayanti, D.R Lukiwati,

R. Trimulatsih, 1991. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hairiah, K. 2000. Pengelolaan Tanah Masam secara Biologi. International Centre for Research In Agroforestry, Bogor.

Hanafiah, A.K., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta. pp 24-303.

Hanafiah, K. A. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisi Perguruan Tinggi. Edisi Perguruan Tinggi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Ekologi Tanaman USU Press, Medan.

, 2015, Ilmu Tanah, Akademika Pressindo:Jakarta.

Purwanto E. 2008. Kajian Macam Media Tanam dan Konsentrasi Iba terhadap Pertmbuhan Stek Jarak Pagar (jatropha curcas L.). Program Studi Agronomi. Universitas Sebelas Maret. Solo.

Rosmarkam, A dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Shaheen A, Matien M. 2016. The effect of land use type and climatic conditions on carbon dynamics and physico-chemical properties of Inceptisol and mollisols. Sarhad Journal of Agriculture. 32(4): 364- 371.

Sudaryono. 2009. Tingkat Kesuburan Tanah Ultisol Pada Lahan Pertambangan Batubara Sangatta Kalimantan Timur. Peneliti Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi. Vol. 10, No. 3. Hal. 337 – 346.

Sufardi, Martunis L, Muyassir. 2017. Pertukaran Kation pada Beberapa Jenis Tanah di Lahan Kering Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh (Indonesia). Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsiyah, (2004): 45-53.

Suharta, N. dan B.H. Prasetyo. 2008. Susunan mineral dan sifat fisiko-kimia tanah bervegetasi hutan dari batuan sedimen masam di Provinsi Riau. Jurnal Tanah dan Iklim 28: 114.

Susanto, A.N. 2005. Pemetaan dan Pengelolaan Status Kesuburan Tanah di Dataran Wai Apu, Pulau Buru. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 8(3), 315-332. Susanto, B. 2010. Pengembangan Kriteria dan Klasifikasi Tingkat Degradasi Lahan Pada Lahan Kering (Studi Kasus: Lahan Kering di Kabupaten Bogor). Tesis. Institut

Pertanian Bogor.

Taufik, Ansori. 2008. Mengenal Bahan Organik Lebih Jauh. elisa1.ugm.ac.id/files/.../tugas%20 ith%20kul.doc (diakses tanggal 14 Oktober 2021).

Winarso, S. 2005, Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan Dan Kualitas Tanah. Gava Media.

Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26418/pedontropika.v10i1.62230

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Jurnal Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan 
(Journal of Soil Science and Land Resources)
Print ISSN: 2443-101X ; Online ISSN: 2579-9800
Email: [email protected]
Published by: Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University
Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak. Telp. (0561) 740191 Fax (0561) 740191
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.