Kesesuaian Lahan Sawah Pasang Surut dan Faktor Pembatas Utama Tanaman Padi di Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir
Abstract
The paddy production is decreasing due to land characteristics that are not suitable for its crop requirements. This study aims to identify the inhibiting factors of growth and production and evaluate land suitability based on the factors that inhibit growth and production of tidal paddy fields. The research method used is a soil survey. Soil sampling points were determined based on the overlay results of the current paddy field map and the map of land and soil units. The suitability assessment of paddy fields is carried out using a matching system in actual and potential conditions. The actual land suitability of all SLH is not current suitable (N1) with a very high Fe inhibiting factor. Limiting factors of Fe content can be overcome by making one-way drainage channels, adding organic matter, liming, fertilizing and or using tolerant varieties. The potential land suitability of all SLH is marginally suitable (S3).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adimihardja, A., K. Sudarman dan D. A. Suriadikarta. 1998. Pengembangan Lahan Pasang Surut: Keberhasilan dan Kegagalan Ditinjau dari Fisiko Kimia Lahan Pasang Surut. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Lahan Pasang Surut. Balittra. Banjarbaru. 210-221.
Alwi. M, dan Nazemi. D. 2013. Pengaruh pengelolaan air dan pemberian pupuk terhadap hasil padi di lahan pasang surut. Jurnal Tanah dan Iklim. 37(2): 111-118.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan hilir. 2020. Lahan Sawah. Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hilir. Bagan Siapiapi.
Balai Penelitian Tanah. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Petanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Dapartemen Pertanian. Bogor.
Belachew, T. and Abera. Y. 2010. Assessment of soil fertility status with depth in wheat growing highlands of Southeast Ethiopia. World Journal of Agricultural Sciences. 6(5): 525-531.
Darlita, R. 2017. Analisis Beberapa Sifat Kimia Tanah Terhadap Peningkatan Produksi Kelapa Sawit pada Tanah Pasir di Perkebunan Kelapa Sawit Selangkun. Jurnal Agrikultura. 28(1): 15-20.
Djaenudin, D., M. Hendrisman, H. Subagyo, dan Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Effendi, A. 2010. Masalah-masalah dan Solusi Budidaya Padi Sawah. Jurnal Pertanian. 2: 1- 6.
FAO (Food and Agriculture Organization). 1976. A Framework for Land Evaluation. FAO Soil Bulletin 52. Soil Resources Management and Conservation Service Land and Water Development Division.
Fadhilah. 2011. Pengertian Tanah Bertalian. Raja Grafindo Persada Press. Jakarta.
Fox, T. R., Commerford, N. B., McFee, W. W. 1990. Phosphorus and aluminium realese from spodic horizon mediated by organic acids. Journal Soil Sci. 54: 1763-1767.
Gunawan., Nurheni. W., dan Sri W. B. 2019. Karakteristik Sifat Kimia Tanah Dan Status Kesuburan Tanah Pada Agroforestri Tanaman Sayuran Berbasis Eucalyptus Sp. Jurnal Silvikultur Tropika. 10(2): 63-69.
Gupta, I. C. 1979. Use of Saline Water in Agriculture in Arid and Semi-arid Zones of India. Oxford & IBH Publishing. New Delhi. India.
Hardjowigeno, S. dan M. L. Rayes. 2005. Tanah Sawah Karakteristik, Kondisi dan Permasalahan Tanah Sawah di Indonesia. Bayumedia Publishing. Malang.
Hartatik, W. I. G. M. Subiksa, dan A. Dariah. 2005. Sifat Kimia dan Fisik Tanah Gambut. Balai Besar Pengembangan Sumber Lahan Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Indriyati, L., Supriyo. A., Umar. S. 2011. Intergrasi teknologi tata air, amelioran, dan pupuk dalam budidaya padi pada tanah sulfat masam Kalimantan Selatan. Jurnal Tanah dan Iklim. 7: 47-54.
Khairullah, I. Wahdah, R. Jumberi, A. dan Sulaiman, S. 2005. Mekanisme Toleransi Keracunan Besi pada Varietas Lokal Padi (Oryza Sativa L.) Pasang Surut di Kalimantan Selatan. Jurnal Agroscientiae. 12(1): 58–68.
Khairullah. I., Indrayati. L., Hairani. A., dan Susilawati. A. 2011. Pengaturan waktu tanam dan tata air untuk mengendalikan keracunan besi pada tanaman padi di lahan rawa pasang surut sulfat masam potensial tipe B. Jurnal Tanah dan Iklim. 7(11): 13-24.
Koesrini., Saleh. M., Thamrin. M. 2018. Adaptasi agronomi padi unggul varietas Inpara pada lahan rawa pasang surut. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 2(2): 77-83.
Majerus. V, Bertin. P, Lutts. S. 2007. Effects of iron toxicity on osmotic potential, osmolytes and polyamines concentrations in the African rice (Oryza glaberrima Steud.). Plant Science. 173: 96-105.
Markus, A., A. B. Siswanto, dan R. E. Subandiono. 2009. Properties of organic and acid sulphate soils and water of a 'reclaimed' tidak backswamp in Central Kalimantan, Indonesia. Geoderma. 149: 54-65.
Masganti. 2013. Teknologi Inovatif Pengelolaan Lahan Suboptimal Gambut dan Sulfat Masam untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian. 6(4): 187-197.
Maulana. 2004. Peranan luas lahan, intensitas pertanaman dan produktivitas sebagai sumber pertumbuhan padi sawah di indonesia 1980 – 2001. Jurnal Agro Ekonomi. 22 (1): 74–95.
Munawar, A. 2013. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press, Bogor.
Noor, A., Wirnas, D., Anwar. K., Lubis. I., Chozin. M. A., Ghulamahdi. M. 2007. Pengaruh konsentrasi besi dalam larutan hara terhadap gejala keracunan besi dan pertumbuhan tanaman padi. Jurnal Agronomi Indonesia. 15(2): 91-98.
Nugroho, T. C., Oksana, dan Ervina Aryanti. 2013. Analisis sifat kimia tanah gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit di kabupaten kampar. Jurnal Agroteknologi. 4(1): 25-30.
Nurmansyah. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Nilam Pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Balai Penelitian Tanaman Aromatik. Bogor.
Oldeman, I. R. 1975. An Agroclimate Map of Java. The Central Research Institute for Agriculture CRIA. Bogor.
Prasetyo, B. H. 2006. Evaluasi tanah sawah bukaan baru di Daerah Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 8(1): 31-34.
Rosmarkam, A. dan Yuwono, D. N. 2002. Soil fertility science. Kanisius. Yogyakarta. Indonesia
Sahrawat, K. L. 2004. Iron toxicity in wetland rice and the role of other nutrients. Journal of Plant Nutrition. 27: 1471-1504.
Saputri, R. R. 2020. Karakteristik Kimia Tanah Pada Penggunaan Lahan Sawah Setelah 34 Tahun Di Desa Kemuning Muda Kabupaten Siak. Disertasi (Tidak dipublikasikan). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.
Shamshuddin. J, Elisa. A. A, Shazana. M. A. R. S, Fauziah. I. C. 2013. Rice defense mechanisms against the presence of excess amount of Al3+ and Fe2+ in the water. Australian Journal Crop Science. 7: 314-320.
Suriadikarta, D. A. 2012. Teknologi Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Jurnal Sumberdaya lahan Pertanian. 6(2): 197-211.
Sutami. 2004. Potensi galur-galur padi pasang surut terpilih pada kondisi lahan pasang surut sulfat masam. Jurnal Agrosains. 6(2): 53-57.
Triharto. S., L. Musa, dan G. Sitanggang. 2014. Survei dan Pemetaan Unsur Hara N, P, K, dan pH Tanah Pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Desa Durian Kecamatan Pantai Labu. Jurnal Agroekoteknologi. 2(3): 1195 – 1204.
Audebert A. 2006. Iron partitioning as a mechanism for iron toxicity tolerance in lowland rice. In : Audebert et al. (Eds) Iron Toxicity in Rice-Rased System in West Africa. Africa Rice Center (WARDA). Pp:34-46.
DOI: https://doi.org/10.26418/pedontropika.v8i2.57038
Refbacks
|