PEMETAAN STATUS UNSUR HARA N, P DAN K TANAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT
Abstract
Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah perkebunan kelapa sawit PT. Peniti Sungai Purun. Daerah penelitian merupakan lahan gambut dalam yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan merupakan lahan marginal. Lahan ini mempunyai potensi sangat rendah untuk mendukung pengembangan suatu tanaman pertanian dan perkebunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status ketersediaan unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) tanah serta memetakan sebarannya pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan tingkat survey semi detil, dimana data disajikan dalam bentuk peta status unsur hara N, P dan K tanah skala 1: 50.000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N-total tanah pada lokasi penelitian hampir seluruhnya termasuk katagori sedang dengan nilai berkisar antara 0,32 % sampai dengan 0,43 % dan hanya satu blok yang memiliki katagori tinggi. Luas wilayah dengan status N-total sedang 2.089,95 ha, dan dengan status tinggi 53,90 Ha. Status sedang memiliki luas wilayah yang paling besar yakni meliputi 97,49 % dari luas areal penelitian. P-tersedia di lokasi penelitian bervariasi dari sangat rendah, rendah, sedang dan sangat tinggi. Luas wilayah dengan status sangat rendah 76,28 ha (3,6 %), rendah 140,28 ha (6,5 %), sedang 48,97 ha (2,3 %), dan sangat tinggi 1.878,32 ha (87,6 %). Status sangat tinggi memiliki luas wilayah yang paling besar dan yang paling kecil pada status sedang. K-dd pada lokasi penelitian dapat digolongkan menjadi 3 katagori status hara, yakni status sedang, tinggi dan sangat tinggi. Luas wilayah dengan status sedang 626,41 ha (29,2 %), tinggi 700,21 ha (32,7 %), dan sangat tinggi 817,23 ha (38,1 %). Status sangat tinggi memiliki luas wilayah yang paling besar dan yang paling kecil pada status sedang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus, F. dan I.G.M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. BPT-BPPP, Bogor.
Andriesse, J.P. 1974. Tropical Peats in South East Asia. Dept. of Agric. Res. Of the Royal Trop. Inst. Comm. 63. Amsterdam 63 p.
Damayanti. 2002. Evaluasi Kesesuaian Lahan Pasang Surut Untuk Tanaman Kopi dan Kelapa di Desa Punggur Besar kecamatan Sungai Kakap. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Desaunettes, I. R, 1977. Cataloque of Land Form for Indonesia. Working Paper, No. 13, FAO, AGL. TF/INS/44.
Hakim, Nyakpa, Lubis, Nugroho, Saul, Diha, Hong dan Bailey. 1986. Dasar- dasar Ilmu Tanah, Universitas Lampung.
Hardjowigono, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta.
Miller, M.H. dan R.L. Donahue. 1990. Soils. An Introduction to Soils and Plant Growth. Prentice Hall Englewood Cliffs. New Jersey. 768p.
Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
PPT. 1983. Term of Reference Tipe A, Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. Pusat Penelitian Tanah.
Turner, P.D. dan R.A. Gillbank. 1973. Oil Palm Cultivation and Management. Kuala Lumpur: Incorporated Society of Planters. Pp: 288-289
Wang, T.S.C., T.T. Yang, dan T.T. Chang. 1967. Soil phenolic acids as plant growth inhibitors. Soil Sci. 103:239 –246.
Widjaja-Adhi, I P.G. 1988. Physical and chemical characteristic of peat soil of Indonesia. IARD J. 10:59-64.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/pedontropika.v3i1.23438
Refbacks
- There are currently no refbacks.
|