Keanekaragaman Jenis Kepiting Bakau (Scylla Sp.) Di Kuala Kota Singkawang Kalimantan Barat
Abstract
Hutan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki peran penting sebagai habitat, tempat mencari makan, pemijahan, dan pembesaran berbagai jenis organisme akuatik, seperti ikan, moluska, dan crustacea, termasuk kepiting. Kepiting bakau (Scylla sp.) ditemukan melimpah di ekosistem mangrove sebagai spesies kunci. Kelimpahan kepiting bakau dipengaruhi oleh kondisi ekosistem mangrove dan kondisi lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan dan distribusi kepiting bakau serta parameter fisika-kimia lingkungan yang mempengaruhi kehidupannya. Pemilihan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan rona lingkungan yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan di 3 stasiun dengan petak contoh berukuran 10x10 m dan jarak antar plot 50 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting bakau yang ditemukan di ekosistem mangrove Kuala Kota Singkawang Kalimantan Barat terdiri dari 2 spesies, yaitu Scylla serrata dan S. olivacea dengan kelimpahan 0,09 ind/m2 dan 0,02 ind/m2. Kepiting bakau memiliki indeks keanekaragaman rendah (0,47), keseragaman tinggi (0,68), dan dominansi sedang (0,70). Faktor fisika- kimia perairan di Kawasan mangrove Kuala Kota Singkawang masuk dalam rentang optimal yang dapat mempengaruhi keberadaan dan kelimpahan kepiting bakau.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, W., Yusnaini, W.H. Muskita. 2016. Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) yang diberi Pakan Usus Ayam yang dikukus dan Ikan Rucah. Media Akuatika. 1(3): 190-196.
Ashton, E. C., D. J. Macintosh, and P.J. Hogarth. 2003. A baseline study of the diversity and community ecology of Arab and molluscan macrofauna in the Sematan mangrove forest, Sarawak, Malaysia. Journal of Tropical Ecology. 19:127-142.
Avianto, I., S. Sulistiono, dan I. Setyobudiandi. 2013. Karakteristik Habitat dan Potensi Kepiting Bakau (Scylla serrata, S. transquaberica, dan S. olivacea) di Hutan Mangrove Cibako, Sancang, Kabupaten Garut Jawa Barat. Bonorowo Wetlands. 3(2): 55-72.
Badan Pusat Statistik Kota Singkawang. 2016. Singkawang dalam Angka.
Brower, J. E. dan J. H. Zar. 1989. Field and Laboratory Methods for General Ecology. W.M. Brown Company Publ. Dubuque Lowa.
Chairunnisa, R. 2004. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kawasan Hutan Mangrove KPH Batu Ampar, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Skripsi. Bogor : Prodi Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Christensen, S. M., D. J. Macintosh, dan P. T. Nguyen. 2005. Pond production of the mud crabs Scylla paramamosain (Estampador) and S. olivacea (Herbst) in the Mekong Delta, Vietnam, using two different supplementary diet. Aquaculture Research. 35(11):1013- 1024.
Fujaya, Y. 2008. Kepiting Komersil di Dunia, Biologi, Pemanfaatan, dan Pengelolaannya. Citra Emulsi. Makasar.
Gita, R. S. D., J. Sudarmadji, Waluyo. 2015, Pengaruh Abiotik terhadap Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Hutan Mangrove Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Bonorowo Wetlands. 5(1): 11-20.
Hastuti, Y. P., H. Nadeak, R. Affandi, K. Faturrohman. 2016. Optimum pH Determination for Mangrove Crab Scylla Serrata Growth in Controlled Containers. J.urnal Akuakultur Indonesia. 15:24‒37.
Karim, M. Y. 2005. Kinerja Pertumbuhan Kepiting Bakau Betina (Scylla Serrata Forskal) pada berbagai Salinitas Media dan Evaluasinya pada Salinitas Optimum dengan Kadar Protein Berbeda. Disertasi. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Kementrian Kelautan Perikanan. 2016, Tentang Pedoman Pemeriksaan/ Identifikasi Jenis Ikan dilarang Terbatas. Jakarta.
Kordi, K. 2012. Ekosistem Mangrove, Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Jakarta: Rineka Cipta. 256 hlm.
La Sara, Aguilar, R.O., Ingles, J.A., Laureta, L.V., 2014, Habitat characteristics and relative abundance of the mud crab Scylla serrata (Forskål, 1775) in Lawele Bay, Southeast Sulawesi, Indonesia, Ege J Fish Aqua Sci, 31(1): 11-18.
Macintosha, D. J., E. C. Ashtona., S. Havanon. 2002. Mangrove Rehabilitation and Intertidal Biodiversity: a Study in the Ranong Mangrove Ecosystem, Thailand. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 55: 331-345
Mwaluma, J. 2002. Pen Culture of the Mud Crab Scylla serrata in Mtwapa Mangrove System, Kenya, Western Indian Ocean journal of Marine Science, 1(2): 127-133.
Nagelkerken, I., S. J. M. Blaber, S., Bouillon, P. Green., M. Haywood,, L. G. Kirton,. J.O. Meynecke, J. Pawlik, H. M. Penrose, H. A.
Sasekumar., P.J. Somerfield. 2008, The Habitat Function of Mangroves for Terrestrial and Marine Fauna: A Review. Aquatic Botany, 89(2): 155-185.
Nursofiati., A.A. Kushadiwijayanto, dan I. Safitri. 2020, Struktur Komunitas dan Laju Produksi Karbon Serasah Daun Mangrove di Kuala Singkawang. Jurnal Laut Khatulistiwa, 3(3): 105-112.
Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Diterjemahkan dari Fundamental of Ecology oleh T. Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Prianto, E. 2007. Peran Kepiting sebagai Spesies Kunci (Keystone Spesies) pada Ekosistem Mangrove. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia IV. Banyuasin: Balai Riset Perikanan Perairan Umum.
Rahayu, L. D. dan G. Setyadi. 2009. Mangrove Estuary Crabs of The Mimika Region, Papua, Indonesia, PT. Freeport Press, Mimika-Papua.
Rangkuti, A.M., M.R., Cordova, A. Rahmawati, Yulma, dan Adimu, H.E., 2017, Ekosistem Pesisir dan Laut Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Riniatsih dan E.W. Kushartono. 2009, Substrat Dasar dan Parameter Oseanografi Sebagai Penentu Keberadaan Gastropoda dan Bivalvia di Pantai Sluke Kabupaten Rembang, Ilmu Kelautan, 14(1): 50-59.
Rizaldi, D. Rosalina,. dan E. Utami. 2015. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Perairan Muara Tebo Sungailiat, Akuatik, 9(2): 14-20.
Romano, N dan C. Zeng. 2007, Acute toxicity of ammonia and its effects on the haemolymph osmolality, ammonia-N, pH and ionic composition of early juvenile mud crabs, Scylla serrata (Forskal), Molecular & Integrative Physiology, 148(2): 278-285.
Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Puslitbang Oseanologi LlPI. Jakarta. 527 hlm.
Ruscoe I. M., C.C. Shelley, , G.R. Williams. 2004. The combined effects of temperature and salinity on growth and survival of juvenile mud crabs (Scylla serrata Forsskal). Aquaculture, 238: 239-247.
Setiawan, F. dan Triyanto. 2012. Studi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Silvofishery Kepiting Bakau (Scylla Serrata) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. LIMNOTEK, 19(2): 158-165.
Shelley, C. dan A. Lovatelli. 2011. Mud crab aquaculture a practical manual. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. 78p.
Siringoringo, Y.N., Desrita, Yunasfi, 2017, Kelimpahan dan pola pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata) di hutan mangrove Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Provinsi Sumatera Utara. Acta Aquatica, 4(1): 26- 32.
Soviana, W. 2004, Hubungan Kerapatan Mangrove terhadap Kelimpahan Kepiting Bakau di Teluk Buo, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang Sumatra Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Sunarto, Sulistiono, I. Setyobudiandi. 2015. Hubungan Jenis Kepiting Bakau (Scylla spp.) dengan Mangrove dan Substrat di Tambak Silvofishery Eretan, Indramayu. Marine Fisheries. 6(1): 59-68.
Supardjo, M. N. 2008. Identifikasi Vegetasi Mangrove di Segoro Anak Selatan, Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Perikanan. 3(2): 9-15.
Widigdo, B., Rukisah, A. Laga, A.A. Hakim, Y. Wardiatno. 2017. Carapace length- weight and width-weight relationships of Scylla serrata in Bulungan District, North Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas. 18(4):1316-1323.
Walton, M.E., L. Le Vay, J. H. Lebata, J. Binas, J.H. Primavera. 2006. Seasonal abundance, distribution and recruitment of mud crabs (Scylla sp.) in replanted mangroves. Estuarine Coastal and Shelf Science. 66(3): 493-500.
Widyastuti, E. 2016. Keanekaragaman Kepiting pada Ekosistem Mangrove di Perairan Lingga Utara dan Sekitarnya, Kepulauan Riau. Zoo Indonesia, 25(1): 22-32.
Yulianti dan M.J.S. Sofiana. 2018. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp) di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Setapuk Singkawang. Jurnal Laut Khatulistiwa. 1(1): 25-30.
DOI: https://doi.org/10.26418/lkuntan.v4i1.44784
Refbacks
- There are currently no refbacks.