Amplitudo K1 dan M2 di Perairan Kepulauan Tambelan Berdasarkan Hasil Pemodelan Dua Dimensi
Abstract
Karakteristik pasang surut Komponen K1 dan M2 di Perairan Kepulauan Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau telah dipelajari menggunakan model Princeton Ocean Model (POM) hidrodinamika Dua-Dimensi. Persamaan hidrodinamika Dua-Dimensi dengan suku non-linearnya diselesaikan secara eksplisit melalui metode beda hingga. Prosedur penelitian diawali dengan pengukuran elevasi muka air selama 30 hari. Masukan model adalah data elevasi dan arus pasang surut dari hasil Tidal Model Driver (TMD) serta data batimetri pushidorsal yang diberikan pada bagian syarat batas. Model dijalankan selama 30 hari, dalam hal ini simulasi elevasi muka air selama 3 hari pertama digunakan sebagai spin up dan hasil simulasi 27 hari terakhir dianalisis untuk mendapatkan amplitudo dan keterlambatan fase yang akan diverifikasi dengan data lapangan. Hasil simulasi model cukup baik ketika diverifikasi dengan data observasi, selisih amplitudo dan keterlambatan fase iyalah K1 (4 cm dan 273⁰), M2 (16 cm dan 101⁰). Elevasi dianalisis harmonik untuk mendapatkan arah perambatan gelombang pasang surut sehingga dapat menunjukan pola sebaran amplitudo dan fase. Amplitudo K1 berkisar dari 14 cm sampai 26 cm dan M2 berkisar antara 12 cm sampai 26 cm. Sedangkan arah penjalaran gelombang K1 masuk dari Utara yang menyebar ke Selatan dan gelombang M2 masuk dari Barat Laut yang merambat ke arah Tenggara Pulau Tambelan. Berdasarkan hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa gelombang pasang surut komponen K1 masuk dari Samudra Pasifik dan gelombang komponen M2 masuk dari laut Natuna Utara.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v3i3.41917
Refbacks
- There are currently no refbacks.