Karakteristik Perambatan Gelombang Pasang Surut di Estuari Kapuas Kecil

Lindawati Lindawati

Abstract


Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik perambatan gelombang pasang surut di Sungai Kapuas Kecil.  Penelitian ini menggunakan data elevasi muka air dengan analisis harmonik menggunakan program t_tide. Hasil analisis ini menghasilkan nilai amplitudo dan fase untuk masing-masing komponen pasang surut utama yaitu K1, O1, M2, dan S2 pada setiap stasiun. Nilai amplitudo komponen pasang surut utama untuk masing-masing stasiun yang mempunyai nilai sangat besar adalah K1 dan nilai komponen pasang surut utama yang mempunyai nilai terkecil adalah S2. Pola pasang surut dari Laut sampai ke arah hilir sungai bergeser dari harian tunggal ke campuran condong harian tunggal. Pelemahan dan penguatan gelombang pasang surut dapat terjadi karena pengaruh morfologi muara sungai, dan gesekan dasar. Morfologi muara sungai dapat menyebabkan terjadinya penguatan karena pengaruh penyempitan dan resonansi. Pengaruh penyempitan pada gelombang pasang surut yang masuk ke Kapuas Kecil dapat teramati pada Stasiun 2 dan 4. Stasiun 2, komponen yang mengalami penguatan adalah M2. Stasiun 4 komponen yang mengalami penguatan adalah K1, O1, dan M2. Penguatan M2 pada Stasiun 2 sebesar 20%. Penguatan K1 pada Stasiun 4 sebesar 7,5%. Penguatan O1 pada Stasiun4 sebesar 37,06%. Penguatan M2 pada Stasiun 4 sebesar 41,75%. Nilai fase dapat digunakan untuk mencari kecepatan perambatan gelombang pasang surut. Pada kecepatan rambat gelombang komponen pasang surut K1, nilai c sebesar 2 m/s, nilai c O1 sebesar 5,4 m/s, nilai c M2 sebesar 43,5 m/s, dan nilai c S2 sebesar 2 m/s.

Keywords


Pasang Surut, Muara Kapuas Kecil, t_tide, Pontianak, Kalimantan Barat

Full Text:

PDF

References


Agustini T, M.I. Jumarang, and A. Ihwan. 2013. Simulasi Pola Sirkulasi Arus Di Muara Kapuas Kalimantan Barat. PRISMA FISIKA. 1:----.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Fikri R. 2015. Rancang Bangun Sistem Monitoring Ketinggian Permukaan Air Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Web Service. POSITRON, 5(2): 42-49.

Harianto, Kushadiwijayanto, A.A., and Apriansyah. 2018. Physical Oceanography Condition in Eastern Karimata Strait: Pasir Mayang Beach West Kalimantan. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA). 8(1): 51-60. DOI: https://doi.org/10.26740/jpfa. v8n1.p51-60

Holinde L, T.H. Badewien, J.A. Freund, E.V. Stanev, and O. Zielinski. 2005. Processing of water level derived from water pressure data at the Time Series Station Splekeroog. Earth System Science Data. 7.

Jumarang M.I., N.S. Ningsih, S. Hadi, and D. Martha. 2011. Pola Sirkulasi Arus dan Salinitas Perairan Estuari Sungai Kapuas Kalimantan Barat. POSITRON. 1(1):36-42.

Jumarang M.I., Muliadi, N.S. Ningsih, and S. Hadi. 2012. Perubahan Dasar Perairan Estuari Sungai Kapuas Kalimatan Barat (Studi Kasus: Bulan Januari s.d. April). SIMETRI, JURNAL ILMU FISIKA INDONESIA. 1:42-44.

Kushadiwijyanto, A.A., Apriansyah, and N. Idiawati. 2017. Pemodelan Arus Musiman di Perairan Lemukutan Kalimantan Barat. SEMIRATA 2017 BIDANG MIPA BKS-PTN WILAYAH BARAT. Jambi, Indonesia. 12-14 Mei 2017. ---

Pawlowicz, R., B. Beardsley, and S. Lentz. 2002. Classical tidal harmonic analysis including error estimates in MATLAB using T_TIDE, Computers & Geosciences. 28: 929–937.

Trujillo, A. 2002. Introduction of Oceanography. AS : Thomson Learning.

Yanagi T. 1999. Coastal Oceangraphy. Tokyo: In Terra Scientific Pulishing Company.




DOI: http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v1i3.29859

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright © 2021 Jurnal Laut Khatulistiwa, except certain content provided by third parties. This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Free counters!