Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Setapuk, Singkawang

Yuli Yulianti, Mega Sari Juane Sofiana

Abstract


Kawasan mangrove Setapuk merupakan kawasan rehabilitasi baru di Singkawang. Ekosistem mangrove berperan penting bagi ekologi laut dan pesisir. Salah satu perannya adalah sebagai habitat kepiting bakau (Scylla spp.). Kepiting bakau merupakan komoditi perikanan bernilai komersial tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan kepiting bakau (Scylla spp.) dan mengetahui parameter habitat kepiting bakau di kawasan rehabilitasi mangrove Setapuk, Singkawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun. Petak sampling kuadran berukuran 10x10 m dengan jarak per plot 20 m. Kelimpahan kepiting bakau di daerah kawasan rehabilitasi mangrove Setapuk adalah berkisar  0 – 12 ind/m2. Kelimpahan tertinggi pada stasiun 3 jenis Scylla olivacea 9 ind/300m2  dan terendah pada jenis Scylla olivacea 1 ind/300m2. Kepiting bakau yang ditemukan adalah jenis Scylla serrata dan Scilla olivacea. Parameter fisika dan kimia lingkungan habitat kepiting bakau (Scylla sp.)  di kawasan mangrove Setapuk adalah pH 7,2-7,6, temperatur 30-31°C, dan salinitas 2-2,2‰.

Full Text:

PDF

References


Avianto, I., Sulistiono, I. Setybudiandi, 2013, Karakteristik Habitat dan Potensi Kepiting Bakau (Scylla serrata, S. transquaberica, dan S. olivacea) di Hutan Mangrove Cibako, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Bonorowo Wetlands, 3 (2): 55 - 72

Gadgey, K.K, and A. Bahekar, 2017, Studies on Extraction Methods of Chitin from Crab Shell and Investigation of its Mechanical Properties, IJMET, 8 (2): 220 – 231.

Gita, R.S.D., Sudarmadji, J. Waluyo, 2015, Pengaruh Abiotik terhadap Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Hutan Mangrove Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur, Bonorowo Wetlands, 5 (1): 11 -20.

Herliany, N.E dan Zamdial, 2015, Hubungan Lebar Karapas dan Berat Kepiting Bakau (Scylla spp) Hasil Tangkapan di Desa Kahyapu Pulau Enggano Provinsi Bengkulu, J. Kelautan, 8 (2): 89 – 94.

Keenan, C.P. and A. Blackshaw, 1999, Mud Crab Aquaculture and Biology, Proceedings of an International Scientific Forum Held in Darwin, Darwin: ACIAR Proceedings No. 78: 21 -249.

Kordi K.M.G.H. 1997, Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng si Tambak Sistem Polikultur, Dharaze, Semarang.

Kementrian Kelautan Perikanan, 2016, Tentang Pedoman Pemeriksaan/ Identifikasi Jenis Ikan dilarang Terbatas, Jakarta.

La Sara., Aguilar R.O., Ingles J.A., Laureta L.V., 2014, Habitat Characteristics and Relative Abundance Of The Mud Crab Scylla serrata (Forskal, 1775) in Lawele Bay, Southeast Sulawesi, Indonesia. Ege J Fish Aqua Sci, 31(1):11-18.

Lee, S.Y., J.H. Primavera, F.D. Guebas, K. McKee, J.O. Bosire, S. Cannicci, K. Diele, F. Fromard, N. Koedam, C. Marchand, I. Mendelssohn, N. Mukherjee, S. Record, 2014, Ecological role and services of tropical mangrove ecosystems: a reassessment, Global Ecol. Biogeogr., 23: 726 - 743

Mulya, M.B., 2000, Kelimpahan dan Distribusi Kepiting Bakau (Scylla sp.) serta Keterkaitannya dengan Karakteristik Biofisik Hutan Mangrove di Suaka Mrgasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut Provinsi Sumatera Utara, Institut Pertanian Bogor, Bogor, (Tesis).

Nagelkerken, I., S.J.M. Blaber, S. Bouillon, P. Green, M. Haywood, L.G. Kirton, J.O. Meynecke, J. Pawlik, H.M. Penrose, 2008, The Habitat Function of Mangroves for Terrestrial and Marine Fauna: a Review, Aquatic Botany, 89: 155 – 185.

Nybakken, J.W., 1992, Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, PT Gramedia Utama, Jakarta.

Rizaldi, D. Rosalina, Utami, E., 2015, Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp) di Perairan Muara Tebo Sungailiat, Akuatik, 9 (2): 14 – 20.

Sarbon, N.M, S. Sandanamsamy, S.F.S. Kamaruzaman, F. Ahmad, 2015, Chitosan Extracted from Mud Crab (Scylla olivicea) shells: Physiochemical and Antioxidant Properties, J. Food Sci. Technol., 52 (7) : 4266 - 4275.

Soegianto, A., 1994, Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi dan Komunitas, Penerbit Usaha Nasional, Jakarta

Sunarto, Sulistiono, I. Setyobudiandi, 2015, Hubungan Jenis Kepiting Bakau (Scylla spp.) dengan Mangrove dan Substrat di Tambak Silvofishery Eretan, Indramayu.

Thatoi, H., B.C. Behera, R.R. Mishra, S.K. Duta, Biodiversity and Biotechnological Potential of Microorganisms from Mangrove Ecosystems: a Review, Ann. Microbiol., 63 (1): 1 – 19

Widyastuti, E., 2016, Keanekaragaman Kepiting pada Ekosistem Mangrove di Perairan Lingga Utara dan Sekitarnya, Kepulauan Riau, Zoo Indonesia, 25 (1): 22 – 32.

Widigdo, B., Rukisah, A. Laga, A.A. Hakim, Y. Wardiatno, 2017, Carapace Length-Weight and Width-Weight Relationships of Scylla serrata in Bulungan District, North Kalimantan, Indonesia, Biodiversitas, 18 (4): 1316 – 1323.

Wiryanto, Sunarto, S.M. Rahayu, 2017, Biodiversity of Mangrove Aquatic Fauna in Purworejo, Central Java, Indonesia, Biodiversitas, 18 (4): 1344 – 1352.




DOI: https://doi.org/10.26418/lkuntan.v1i1.24366

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright © 2021 Jurnal Laut Khatulistiwa, except certain content provided by third parties. This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Free counters!