PENGARUH PEMBANGUNAN TURAP BETON TERHADAP EKOLOGI KAWASAN PERMUKIMAN DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS PONTIANAK
Abstract
Untuk menjaga daratan dari abrasi salah satu rekayasa teknik adalah menggunakan turap beton. Pembangunan turap beton hampir disepanjang tepian Sungai Kapuas Pontianak, menjadi program pemerintah daerah untuk menciptakan “Pontianak Waterfront City”. Namun dalam pelaksanaannya memiliki dampak terhadap ekologi khususnya pada kawasan permukiman di tepian Sungai Kapuas, hal ini terjadi karena sistem sanitasi baik limbah cair dan padatnya langsung dialirkan ke sungai, dengan asumsi akan terbawa oleh arus pasang-surut Sungai Kapuas. Dengan adanya turap limbah tersebut tertahan di lingkungan permukiman, kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kualitas air dan ekologi pada kawasan. Dengan menggunakan metode pengukuran kualitas air sungai yaitu TSS, TDS, DO, COD dan BOD, yang diidentifikasi dan diukur, kemudian dilanjutkan dengan analisa kawasan, melalui pendekatan dari aspek fisik, aspek biologi dan aspek kultural. Analisa kawasan dilakukan dengan membandingkan dua lokasi kawasan permukiman di tepian Sungai Kapuas yang memiliki turap dan yang tidak memiliki turap. Hasil yang didapat adalah kawasan permukiman dengan turap beton, memiliki nilai TDS yang tinggi, DO yang rendah, COD yang tinggi dan BOD yang rendah dibandingkan kawasan permukiman tanpa turap. Sehingga pembangunan turap beton pada kawasan permukiman di tepian Sungai Kapuas akan berdampak terhadap ekologi pada kawasan tersebut.
THE IMPACT OF CONCRETE SHEET PILES DEVELOPMENT ON THE ECOLOGY OF SETTLEMENT AREA AT THE WATERFRONT OF PONTIANAK KAPUAS RIVER
To protect the land from abrasion, one of the engineering techniques is to use a sheet pile. The construction of concrete sheet piles along the waterfront of the Pontianak Kapuas River has become a regional government program to create the "Pontianak Waterfront City." However, in its implementation, it has an impact on ecology, especially in residential areas on the waterfront of the Kapuas River; this occurs because the sanitation system, both liquid, and solid waste, is flowed directly into the river, assuming the tides of Kapuas River will carry it. With sheet pile the waste material retained in a residential environment, this condition will undoubtedly affect the water quality and the ecology in the area. Using river water quality measurement methods, TSS, TDS, DO, COD, and BOD, identified and measured, then continued with site analysis, with approaches from physical, biological, and cultural attributes. Sites analysis is done by comparing the two settlement areas at the Kapuas River's waterfront with sheet piles and without sheet piles. The results obtained are settlement areas with concrete sheet piles, which have high TDS values, low DO, high COD, and low BOD compared to settlement areas without sheet piles. The construction of concrete sheet piles in settlement areas at the waterfront of the Kapuas River will impact the areas' ecology
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonimous. (2001). Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta, Indonesia: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82.
Anonimous. (2002). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak 2013-2033. Pontianak, Indonesia: Pemerintah Daerah Kota Pontianak.
Nia, F., Johnny, Mts., Rizki, P. (2014). Studi Beban Pencemaran Sungai Kapuas Akibat Buangan Dari Drainase di Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak. Jurnal Teknologi Lahan Basah, 2(1), 1-10. Retrieved from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmtluntan/article/view/7111
James, A, L, Jr. (2007). A Contextual Approach to Sustainable Land Planning and Site Design. New Jersey, America: John Wiley & Sons Inc.
Marsh, W, M. (2005). Landscape Planning: Environmental Applications (4th ed). New Jersey, America: John Wiley & Sons Inc.
Roski RI, R. (2011). Analisa Turap Cantilever pada Tanah Pasir Mengandung Belerang. UNSRAT Journal, 09(55), 8-13. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/tekno/article/view/4064
Samuel D. B., Wesley, E, H. (2013). Citation: Open Space Protection And Flood Mitigation: A National Study.Land Use Policy Journal, 32,89-95. DOI
https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2012.10.017
Dewi, S, K., Jhonny, Mts., Isna, A. (2014). Kajian Beban Pencemaran Beberapa Saluran Yang Bermuara Ke Sungai Kapuas Di Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak (Studi Kasus: Kelurahan Batulayang Dan Siantan Hilir). Jurnal Teknologi Lahan Basah, 2 (1), Retrieved from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmtluntan/article/view/6896
Suripin. (2003). Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Yogyakarta, Indonesia: Andi.
Ekha, Y. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 7(11), 41-50. DOI https://doi.org/10.20885/jstl.vol7.iss1.art3
Ratih, Y., Febrianto, J, Z. (2016). Biodiversity as Part of Urban Green Network System Planning Case Study: Pontianak City. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 227,583-586. DOI https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.118
DOI: https://doi.org/10.26418/lantang.v7i2.40730
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail address: langkaubetang@untan.ac.id