ARAHAN PENATAAN JALUR SIRKULASI GUNA MENUNJANG WALKABILITY PENGUNJUNG PADA TAMAN KOTA DI SURABAYA
Abstract
Taman kota merupakan ruang publik yang senantiasa menarik minat warga kota untuk berkunjung. Kehadiran taman kota ini harus mengindahkan upaya-upaya penataan jalur sirkulasi yang menunjang walkability pengunjung mengingat umumnya taman kota terletak di pusat kota dan dengan rentang usia pengunjung yang tidak terbatas. Oleh karena itu, penataan jalur sirkulasi dengan penekanan walkability perlu diperhatikan. Objek studi adalah taman kota di Surabaya yang terletak di pulau jalan dan dikelilingi oleh jalan arteri. Metode pengumpulan data menggunakan walk-through analysis yang hasilnya dituangkan dalam foto dan sketsa. Variabel yang digunakan adalah 5C’s walkability audit yakni connected, comfortable, convenient, convivial, dan conspicuous. Hasilnya adalah arahan penataan jalur sirkulasi berupa jalur penyeberangan yang sebidang dan dilengkapi pengamanan yang sesuai, peletakan jalur penyeberangan di setiap sisi taman, jalur masuk taman yang berdekatan dengan jalur penyeberangan, dan pemanfaatan taman sebagai pusat informasi kota.
PLANNING DIRECTION OF CIRCULATION PATH TO SUPPORT VISITORS WALKABILITY IN CITY GARDEN IN SURABAYA
City-parks are public spaces that always attract to be visited. City-park has to the concern of the circulation path to support the visitor’s accessibility. Most parks are located in the center of the city and visited by various age of visitors. Therefore, the arrangement of the circulation path that is concerned with walkability has to be considered. The study object is a city park in Surabaya, which is located on a road island and is surrounded by arterial roads. The data collection method is a walk-through analysis completed with photos and sketches. This research uses 5C’s walkability audit as variables: connected, comfortable, convenient, convivial, and conspicuous. The result is a direction for arrangement circulation path; there are crosswalks in the same level area and combined with appropriate street furniture, crosswalks on each side of the park, park entrance adjacent with crosswalks, and city-park as central information of the city.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asin, G. D. (n.d.). environment. (March 2008).
Budihardjo, E et al. (1998). Kota yang Berkelanjutan, Jakarta : Ditjen Dikti.
Carr, S et al. (1992). Public Space. USA: Cambridge University Press.
Darjosanjoto, E. (2006), Penelitian Arsitektur di Bidang Perumahan dan Permukiman. Surabaya: ITS Press.
Grant, J (2010). Bunbury CBD Walkability and Wayfinding Strategy. SWDC & The City Of Bunbury
Herbes, B. (2010). Bunbury CBD Walkability. (March), 1–39.
Institute for Transportation and Development Policy (2018). Pedestrians First, Tools For a Walkable City. 1st ed. New York: ITDP.
Leather, J et al. (2011). Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities. Manila, Philippines: ADB
Moura, F, P & Gonçalves, A. B. (2017). Measuring walkability for distinct pedestrian groups with a participatory assessment method: A case study
in Lisbon. Landscape and Urban Planning, 157(May 2018), 282–296. https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2016.07.002
Mayor of London. (2005). Transport for London - Improving walkability. London
Ministry for The Environment. (2006). Urban Design Toolkit. Wellington, New Zealand
Pemerintah Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan. Indonesia
Pemerintah Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. Indonesia
Pemerintah Kota Surabaya. (2015). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya RPJMD tahun 2016-2020. Kota Surabaya
Ramayana. (2017). City And Its Open Spaces. International Journal of Scientific & Technology Research, 6(2), 33–39.
Rice, L. (2008). Urban design Toolkit. In Urban Design International (Vol. 49). Retrieved from http://eprints.uwe.ac.uk/12781/
The Genesee Transportation Council. (2016). Walkability Action Plan. New York
Zahnd, M. (2006). Perancangan Kota secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.26418/lantang.v7i2.39676
Refbacks
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail address: langkaubetang@untan.ac.id