MAKNA LOKALITAS WAJAH BANGUNAN KOLONIAL DI PUSAT KOTA KRIAN-SIDOARJO
Abstract
Arsitektur pada dasarnya merupakan wujud kreativitas manusia dalam kehidupan baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial yang berbudaya sekaligus bentuk adaptasi terhadap kondisi alam. Kota Krian merupakan kota tua dan mengalami perkembangan pesat pada jaman kolonial Belanda. Gaya arsitektur kolonial kemudian berkembang dan menjadi tren bagi masyarakat lokal yang didominasi oleh suku jawa.Uniknya bangunan-bangunan gayakolonial tersebut dibangun dan dimiliki oleh warga lokal. Wajah bangunan sebagai ekspresi pemiliki rumah menjadi komponen utama dalam membentuk citra kawasan, tetapi saat ini akibat perkembangan kota banyak terjadi perubahan wajah bangunan dan fungsi bangunan yang mengdegradasi hal tersebut. Tujuan studi adalah untuk mengetahui makna bentuk elemen wajah bangunan bergaya kolonial di Kota Krian. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan pengamatan pada elemen-elemen wajah bangunan sehingga dapat dianalisis tipologi yang bermuara pada makna wajah bangunan. Hasil penelitian menjelaskan makna dari setiap bentuk elemen wajah bangunan berdasarkan orientasi, atap, pintu, jendela, kolom bangunan, lantai bangunan, dan ornamen bangunan
Architecture is basically a form of human creativity, both as individual and social creature, as the adaptation with the environment. Krian City is the old town and has experiencing with a rapid development in the colonial era. Afterwards, colonial architectural styles evolved and became a trend for local communities that dominated by Javanese. Colonial style buildings were built and owned by the local residents(Javanese). Building facade as an expression of the owner has became a major component in shaping the image of the city, however, presently, due to the development of Krian City;it make many changes in building façade and the function of the buildings. The aim of this study is to find out the meaning of the elements from building façade in the colonial style buildings in Krian City. This research uses descriptive qualitative methodology, by doing observations on the building facade elements,then analyzed byperforms building typology of building facade. The results of this study has described the form of building façade elements meaning based on the orientation of the building, roof, doors, windows, column, floor, and ornamentation
REFERENCES
Dakung, Sugiyarto. 1981. Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta
Dewi, N.K.A. 2003.Geomerti, Simetri dan Religiusitas pada Rumah Tinggal Tradisional di Indonesia. Jurnal Permukiman Natah I (1); 29-42
Fauzi, B. 2011.Memahami Relasi Fungsi, Bentuk dan makna Arsitektur Rumah Tinggal Masyarakat Kota Pesisir Utara di Kawasan Jawa Timur. Jurnal DIMENSI, XXXVIII (2); 79-88
Frick, H. 1997. Pola Struktur dan Teknik Bangunan di Indonesia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Frick, H. 2010. Pola Struktur dan Teknik Bangunan di Indonesia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Ismunandar. 1986. Joglo: Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Penerbit Dahara Prize, Semarang,
Krier, R. 1988. Architectural Composition. Academy Edition, London
Krier, R. 2001. Komposisi Arsitektur, Erlangga, Jakarta
Lippsmeier, G. 1980. Bangunan Tropis (Edisi ke-2). Erlangga, Jakarta
Noeradya, Siti Woeryan Soemadiyah. (2005). Attassadhur Adammakna. CV. Buana Raya, Yogyakarta
Philips, D dan Gardner, C. 2004.Daylighting – Natural Light in Architecture. Architectural Press, Oxford
Rossi, Aldo. 1982. Architecture of the City. The MIT Press, London-England
Satwiko, P. 2013. Aspek Energi pada Arsitektur Nusantara. SAN 2 Arsitektur Nusantara Berkelanjutan; 1-13, Malang, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26418/lantang.v2i1.13838
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail address: langkaubetang@untan.ac.id