Otonomi dan Pemberdayaan : Refleksi Pendidikan Bagi Pemberdayaan Perempuan
Abstract
Perubahan-perubahan perilaku perempuan dimediasi oleh akuisisi mereka terhadap otonomi (kemandirian). Sementara otonomi-diri atau keberdayaan perempuan pada umumnya dikondisikan oleh stratifikasi gender dan otoritas patriarkal mayarakat di mana mereka tinggal, ternyata pendidikan juga dapat meningkatkan kemandirian/keberdayaan perempuan. Jejeebhoy (l996) menandaskan bahwa ada lima aspek kemandirian perempuan yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya, khususnya yang dipengaruhi oleh pendidikan, yaitu: otonomi pengetahuan, otonomi dalam membuat-keputusan, otonomi fisik, otonomi emosional, otonomi ekonomi dan sosial dan percaya-diri. Meskipun teori-teori belajar sosial dapat membantu menjelaskan hubungan antara persekolahan dan perubahan perilaku, namun sekolah bukanlah satu-satunya lingkungan (setting) dimana individu dapat mengamati perilaku-perilaku baru dan memdapatkan sense of self-efficacy yang dibutuhkan untuk mengadopsi perilaku-perilaku baru tersebut.
Kata-kata Kunci: autonomy (keberdayaan), empowering (pemberdayaan)
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26418/jvip.v2i1.364
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 M. Syukri
website: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.