Sistem Informasi Geografis Kumuh Kota Ketapang
Abstract
Perencanaan dan pengembangan suatu kawasan khususnnya permukiman kumuh tentu memerlukan peta gambaran detail dari kawasan yang akan dikembangkan. Gambaran detail ini dapat diperoleh dengan menerapkan Sistem Informasi Geografis. Untuk membangun SIG diperlukan data utama yaitu data spasial (peta) dan data atribut (statistik). Kedua jenis data harus tersedia secara bersama-sama untuk memberikan informasi yang akurat. Masalah yang muncul bagaimana mentransformasikan kondisi real (real world) ke domain SIG, bagaimana manajemen datanya, dan bagaimana membangun aplikasi SIG yang bermanfaat sebagai salah satu unsur penunjang dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah terinventarisasi dan terdokumentasikannya data dan informasi pemetaan kawasan kumuh perkotaan baik secara numerik maupun spasial, sehingga dapat mendukung penetapan strategi penanggulangan kawasan kumuh perkotaan yang berdaya guna dan berhasil guna. Keluaran dari penelitian ini adalah tersusunnya data spasial kawasan permukiman kumuh yang dapat di-update sesuai perkembangannya serta potret arahan pemanfaatan ruang dan arahan struktur ruang wilayah pada kawasan permukiman kumuh. Penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai bobot dari setiap atribut. Kawasan kumuh yang terdapat pada Kelurahan Sampit (RT 38, 41, 42, 43) dengan luasan kawasan kumuh 3.288 m2 memiliki skor 345 dan Kelurahan Tengah (RT 24, 22, 27) dengan luasan kawasan kumuh 3.449 m2 memiliki skor 345 sehingga termasuk kategori “Kumuh Berat”.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afif Bizrie Mardhanie, Penelitian Pemetaan Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Jurnal Inersia Vol. V No. 1. 2013
Dini Solehati, Mirza Irwansyah, Irin Caisarina; Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh Gampong Telaga Tujuh, Kota Langsa, Aceh Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember, 2017, jurnal Ekonomi Transportasi, Manajemen Konstruksi dan Perencanaan Wilayah.
Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman. 2016. Panduan Pendampingan Penyusunan Raperda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman. 2016. Panduan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP). Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 2016, Panduan Penyusunan RP2KPKP, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.
Hazaddin. 2013. Panduan Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan. Jakarta
Ilmy, H., 2016. Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) (Studi Kasus: Kecamatan Klojen, Kota Malang). Jurusan Teknik Geomatika. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Indarto. 2013. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Koestoer, Raldi Hendro, dkk.2011. Dimensi Keruangan Kota Teori Dan Kasus. Jakarta : Universitas Indonesia.
Kuswartojo, 2010. Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Permukiman. Bandung : Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung.
Lia Andriana, Asnawi Manaf, Relevansi Aspek Kemiskinan dan Fisik Lingkungan Kumuh Pada Penentuan Lokasi Penerima Program KOTAKU (Studi Kasus Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan), Jurnal Pengembangan Kota (2017) Volume 5 No. 2 (131-139).
Liu, Y., Liu, J., & Zhou, Y. (2017). Spatio-temporal Patterns of Rural Poverty in China and Targeted Poverty Alleviation Strategies. Journal of Rural Studies, 52, 66-75.
Marwasta, Djaka. 2001. Perkembangan Permukiman Kumuh di Kota Yogyakarta Tahun 1970-2000. Tesis. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Indonesia Nomor 02/Prt/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Dan Permukiaman Kumuh.
Pekerjaan Umum. 2016. Dokumen Permukiman Kumuh Kota Langsa. Bidang Cipta Karya; Kota Langsa.
Prahasta, Eddy, (2002), Konsep-konsep Dasar Informasi Geografis, Informatika, Bandung.
Prayitno, B. 2016. Skema Inovasi Penanganan Permukiman Kumuh. Gadjah Mada Universitas Press; Yogyakarta.
Rindarjono, Mohammad Gamal 2012, SLUM: Kajian Permukiman Kumuh Dalam Perspektif Spasial, Yuma Pustakadi, Surakarta.
Rizki Setiawan, Ernawati, Rusdi Efendi; Klasifikasi Kawasan Permukiman Tingkat Kelurahan Untuk Pembangunan Sistem Berbasis Data Kualitas Permukiman (Studi Kasus: 67 Kelurahan Di Kota Bengkulu), Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 1, Februari 2018, ISSN 2355-5920.
Singh, K. (2014). Mapping Poverty to Reach the Urban Poor. Social Change, 44(4), 579-591. doi:10.1177/0049085714548542
Singh, R. (2016). Monitoring Development through GIS Visualisation. Social Change, 46(1), 2745. doi:10.1177/0049085715618557
Turok, I., & Borel-Saladin, J. (2016). The Theory and Reality of Urban Slums: Pathways-out-of Poverty or Cul-De-Sacs? Urban Studies, 55(4), 767-789. doi:10.1177/0042098016671109.
Tedi Dilian, Iksal Yanuarsyah, Eko Hadi Purwanto, Analisis Identifikasi Permukiman Kumuh Dengan Citra Landsat 8 Berbasis WEB GIS (Studi Kasus di Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor), Seminar Nasional Teknologi Informasi Universitas Ibn Khaldun Bogor 2018.
DOI: https://doi.org/10.26418/justin.v12i1.75133
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi)
View My Stats
All article in Justin is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License