Analisis dan Perbaikan Proses Bisnis Pelayanan Kebersihan DLHK3 Banda Aceh Menggunakan Pendekatan Business Process Improvement

Abstract

Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh merupakan lembaga pemerintahan Kota Banda Aceh yang bertanggung jawab mengelola lingkungan hidup, kebersihan, dan keindahan Kota Banda Aceh dengan berbagai pelayanan, salah satunya adalah pelayanan kebersihan. Proses pelayanan kebersihan dilakukan sesuai dengan jadwal dan rute yang sudah ditentukan. Keseluruhan proses pelayanan tersebut dinamakan proses bisnis pelayanan kebersihan. Pada pelaksanaannya, masih ditemukan beberapa permasaalahan, seperti tidak adanya sistem informasi terkait jadwal dan rute pengangkutan sampah serta lamanya waktu yang dibutuhkan saat pembuatan jadwal dan rute baru berdasarkan laporan masyarakat yang disebabkan oleh proses pengiriman dan penerimaan berkas dari masyarakat yang belum menggunakan sistem yang terintegrasi. Hal tersebut mengakibatkan alur informasi antara DLHK3 dan masyarakat tidak update. Kemudian, masih terdapat kegiatan yang berulang pada pembuatan dokumen penentuan jalur dan rute pengangkutan sampah, dimana proses pengiriman dan penerimaan berkas yang seharusnya dapat dilakukan secara bersamaan atau bahkan dapat dihilangkan, hal ini menyebabkan terhambatnya kelancaran proses bisnis sehingga perlu dilakukannya evaluasi dan perbaikan proses bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan proses bisnis pada pelayanan kebersihan DLHK3 Banda Aceh menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI) dengan 3 fase BPI, yaitu organizing for improvement, understanding the process, dan streamlining didukung dengan menggunakan software Bizagi Modeler. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil dari penelitian ini adalah adanya pengurangan aktifitas dari yang semula 74 aktivitas untuk as is model dengan waktu selama 775 menit menjadi 58 aktivitas untuk to be model dengan waktu selama 657 menit. Sehingga berdasarkan analisis proses bisnis yang dilakukan menggunakan Devil’s Quadrangle ditemukan bahwa adanya peningkatan fleksibilitas sebesar 21,6% dan efisiensi waktu meningkat sebesar 15,2% dengan adanya implementasi proses bisnis to be model.