ANALISIS DAN PERBANDINGAN IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DENGAN HIERARCHICAL TOKEN BUCKET (HTB) (STUDI KASUS MAKOSAT BRIMOB POLDA KALBAR)
Abstract
Abstract - Sat Brimob Polda Kalbar yang merupakan salah satu satuan kerja jajaran Polda Kalbar mengemban tugas sebagai satuan elit Kepolisian Daerah Kalimantan Barat untuk menanggulangi gangguan keamanan dalam negeri berkadar tinggi di wilayah hukum Polda Kalbar tentunya memerlukan jaringan internet untuk kepentingan instansi. Sering kali terjadi permasalahan pada jaringan internet antara lain yaitu pada saat pengiriman data terkadang koneksi menjadi time-out sehingga data yang dikirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai tujuan. Oleh karena itu dalam pemakaian satu jaringan dibutuhkan pengaturan akses atau bandwidth demi kelancaran akses internet. Pemakaian internet dengan jumlah pemakai (user) yang cukup banyak mengakibatkan load akses internet yang cukup tinggi. Jika akses internet tidak dikelola maka akan mengakibatkan pemakaian antar user yang tidak seimbang. Ada user yang memiliki koneksi yang cukup cepat, dan ada yang lambat, bahkan ada yang tidak dapat akses sama sekali.
Hierarchical Token Bucket (HTB) merupakan teknik penjadwalan paket yang sering digunakan pada router-router berbasis Linux. Dengan adanya penerapan manajemen bandwidth dengan metode Hierarchical Token Bucket (HTB) pada jaringan kantor Mako Sat Brimob, diharapkan adanya perbaikan Quality of Service (QoS) dan mampu memanfaatkan bandwidth yang tersedia pada saat keadaan traffic jaringan sedang tidak sibuk. Sehingga pada saat traffic jaringan dalam keadaaan tinggi maka client akan mendapatkan alokasi bandwidth sesuai dengan nilai limit-at. Sedangkan pada saat traffic jaringan dalam keadaan rendah maka client akan mendapatkan alokasi bandwidth sesuai dengan nilai max-limit.
Parameter-parameter QoS yang diukur adalah throughtput, packet loss, delay, jitter, dan Mean Opinion Score (MOS). Pengukuran terhadap parameter QoS yang telah dilakukan pada jaringan simple queue didapatkan nilai 3,00 dengan kategori “BAGUS” dalam standar TIPHON dan rata-rata download sebesar 0,92 Mbps dan upload sebesar 0,47 Mbps. Sedangkan pada Hierarchical Token Bucket (HTB) nilai QoS jaringan mengalami perbaikan positif menjadi 3,20 dengan kategori “BAGUS” dalam standar TIPHON dan nilai rata-rata download sebesar 4,17 Mbps dan upload sebesar 0,73 Mbps. Sehingga setelah menerapkan metode HTB pada jaringan kantor Makosat Brimob Polda Kalbar penggunaan bandwidth yang disediakan oleh ISP mampu digunakan secara dinamis dengan menyesuaikan keadaan traffic jaringan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, Yunus. 2012. Implementasi Quality Of Service Dengan Metode Htb (Hierarchical Token Bucket) Pada PT.Komunika Lima Dua Belas. Mei 16, 2014. http://ojs.unud.ac.id/index.php/JLK/article/view/4893.
Riadi, Imam & Wicaksono P.W. 2011. Implementasi Quality Of Service Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket. Mei 16, 2014. http://is.uad.ac.id/jusi/files/09-JUSI-Vol-1-No-2Implementasi-Quality-of-Service,pdf.
Rofiq, Muhammad. 2013. Perancangan Manajemen Bandwidth Internet Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno. Mei 16, 2014. http://lp3m.asia.ac.id/wpcontent/uploads/2013/06/Naskah-Jurnal-JITIKAVol7No1_STMIK_ASIA.pdf.
Soniya, Y.; Priyono, W. A., dan Ambarwati, R. 2013. Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client. Mei 20, 2014. http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/viewFile/85/53.
Yanto. 2013. Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura). Pontianak : Fakultas Teknik Untan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
View My Stats
All article in Justin is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License