Analisis Tingkat Kebisingan dan Persebarannya Menggunakan Metode Noise Mapping Pada PLTD Siantan, Kalimantan Barat
Abstract
ABSTRAK
Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya yang sering dijumpai di tempat kerja dan dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan. Salah satu tempat kerja yang menghasilkan kebisingan adalah pada PT. PLN (Persero) yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Dampak yang ditimbulkan pada proses pengoperasian PLTD adalah timbulnya kebisingan yang diakibatkan dari suara mesin diesel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat dan sebaran kebisingan yang ada di PLTD Siantan Hilir. Pengukuran dilakukan selama satu hari yaitu pada tanggal 17 Februari 2020 dari pukul 18.30 WIB sampai dengan pukul 19.40 WIB saat mesin PLTD menyala dengan satu mesin diesel sebagai sumber kebisingan dan 8 titik sesuai arah mata angin dengan jarak 30 meter setiap titik dari sumber kebisingan. Kebisingan diukur dengan alat Sound Level Meter (SLM) selama 10 menit dan pembacaan tiap 5 detik sehingga menghasilkan 120 data dan dihitung Leqnya. Hasil pengukuran sumber kebisingan tertinggi terjadi pada titik B1 (109° 19' 37,891"BT 0° 0' 5,952"LS) berada di dalam ruangan mesin PLTD dan dekat dengan sumber kebisingan. Tingkat kebisingan pada titik B1 sebesar 102,89 dB dan terendah terjadi pada titik D4 (109° 19' 39,516"BT 0° 0' 8,707"LS) berada di rumah dinas pegawai PLTD Siantan Hilir. Tingkat kebisingan pada titik D4 sebesar 66,34 dB. PLTD Siantan Hilir termasuk kedalam kawasan industri. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996, batas baku mutu tingkat kebisingan yang diizinkan untuk kawasan industri yaitu sebesar 70 dB. Pada hasil yang telah di dapatkan, titik B1 telah melewati baku mutu tingkat kebisingan. Persentase jumlah titik tingkat kebisingan yang melewati baku mutu pada penelitian ini sebesar 93%. Dengan persentase ini perlu dilakukannya upaya dalam mengurangi dampak kebisingannya terutama pada titik B1 dengan tingkat kebisingan tertinggi. Salah satu cara untuk meredam kebisingan yaitu dengan penanaman vegetasi/tanaman yang dapat mereduksi kebisingan disekitar bangunan sentral PLTD. Dengan lahan yang terbatas pada PLTD Siantan Hilir, direkomendasikan tanaman penutup tanah yaitu rumput dan tanaman suku polong-polongan (Leguminosae) serta jenis tanaman perdu atau semak seperti Teh-tehan pangkas (Acalypha sp).
Kata kunci : Kebisingan, Noise Mapping, PLTD
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
License URL: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Environment Engineering
Faculty of Engineering
University of Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
website: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis/
email: jurlis@untan.ac.id