Efisiensi Ampas Kopi Sebagai Karbon Aktif Untuk Adsorpsi Limbah Cair Sablon

Abstract

ABSTRAK

Pertumbuhan industri sablon rumahan di Pontianak memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah khususnya dengan mengurangi jumlah pengangguran. Efek samping dari industri sablon adalah limbah. Limbah cair sablon mengandung parameter pencemar seperti BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), kromium heksavalen (Cr⁶⁺), warna serta pH. Hasil uji awal terhadap limbah cair sablon didapatkan nilai  setiap parameter, BOD 13.396 mg/L, COD 121.198 mg/L, kromium heksavalen (Cr⁶⁺) 0,021 mg/L, warna 339.238 Pt.Co, dan pH 9,6. Nilai parameter ini telah melebihi baku mutu yang digunakan yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang kegiatan dan/ usaha yang belum memiliki baku mutu air limbah yang ditetapkan dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang kegiatan dan/ usaha industri teksil. Tujuan penelitian ini untuk melihat efisiensi karbon aktif dari ampas kopi untuk menurunkan nilai BOD, COD, Kromium Heksavalen, Warna, dan pH serta melihat kinetika adsorpsi dengan model isoterm adsorpsi Freundlich, Langmuir, dan BET. Metode yang digunakan adalah pengadukan dengan magnetic stirrer dengan kecepatan 60 rpm dan berat karbon aktif 20 gram. Variabel bebas yang digunakan adalah variasi waktu kontak 20 menit, 25 menit, dan 30 menit. Efisiensi penyisihan setiap parameter adalah BOD 43,78%; 93,10%; 71,18%; COD 83,85%; 91,68%; 80,51%; kromium heksavalen (Cr⁶⁺) 73,81%; 83,33%; 92,86%; warna 84,96%; 88,19%; 97;74%; dan pH menjadi 6,96; 6,55; 6,43. Penurunan tertinggi terjadi pada parameter warna dengan waktu pengadukan 30 menit dan efisiensi penurunan 97,74% dengan model kinetika isoterm adsorpsi yang digunakan adalah BET dengan R = 1.

Kata kunci : Adsorpsi, Ampas Kopi, Karbon Aktif, Limbah Cair Sablon