Analisis Kehilangan Air Pipa Transmisi PDAM Tirta Sebalo Kabupaten Bengkayang

Abstract

ABSTRAK

Pembangunan berkelanjutan (Sustanable Development Goals (SDGs)) memiliki 17 tujuan,dimana tujuan keenam yaitu menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui besarnya angka kehilangan air pipa transmisi PDAM Tirta Sebalo tahun 2019 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis hidrolis kehilangan air pipa transmisi menggunakan program Epanet 2.0. Dari hasil analisis diperoleh besar kehilangan air pada sistem transmisi sebesar 5,8%. Dengan demikian tingkat kehilangan air pipa transmisi PDAM Tirta Sebalo pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 14,3% dari tahun 2018, dimana tingkat kehilangan air pipa transmisi senilai 20,10%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan air pipa transmisi PDAM Tirta Sebalo antara lain kebocoran pipa transmisi yang terjadi di jalur antara reservoir Riam Madi menuju ke Sebol (Blok C) yang menyebabkan kehilangan air mencapai 20,10%.Setelah dilakukan upaya perbaikan pada pipa yang mengalami kebocoran, kehilangan air mengalami penurunan menjadi 5,8%. Luapan air tangki reservoir juga merupakan salah satu faktor kehilangan air karena aliran air dari intake yang sangat deras sehingga melebihi kapasitas tangki reservoir Riam Madi. Diperlukan peningkatan kapasitas reservoir agar air tidak meluap. Perbedaan elevasi yang signifikan (titik Jalan Raya Sanggau Ledo menuju depan PDAM kemudian ke titik Kompi) yang menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan baik karena menggunakan sistem gravitasi dalam pengalirannya, sehingga perlu mencari titik yang lebih tinggi agar air dapat mengalir dengan baik atau dengan bantuan pompa. Perubahan diameter pipa pada titik Rangkang yang menyebabkan nilai headloss yang tinggi pada titik tersebut, sehingga perlu dilakukan pergantian pipa yang lebih besar untuk mengurangi headloss yang terjadi.

Kata Kunci : Epanet 2.0, jaringan transmisi, kehilangan air, PDAM