PEMANTAUAN SAMPAH LAUT DI PANTAI BELACAN KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

Abstract

ABSTRAK

Indonesia peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik laut yaitu sebesar 187,2 juta ton. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pemantauan sampah laut di 18 kabupaten/kota untuk mengetahui jumlah sampah plastik yang terlepas di laut. Pemantauan tersebut belum meliputi wilayah Kalimantan Barat. Berdasarkan musim tertentu di wilayah utara Kalimantan Barat (Pantai Belacan) berpotensi menjadi tempat terakumulasinya sampah. Untuk itu dilakukan penelitian berupa Pemantauan Sampah Laut Di Pantai Belacan Kabupaten Sambas, untuk mengetahui komposisi sampah berdasarkan jenis, berat, kepadatan, ancaman terhadap ekosistem pesisir dan laut serta distribusi spasial sampah laut. Penelitian dilakukan dengan membagi 5 km area pantai menjadi 5 transek dengan panjang 1 km. setiap transek dibagi menjadi 5 bagian dengan panjang 200 m dan dibuat petak 5x5 m dengan 25 kotak, tentukan 5 kotak dengan metode purposive, kemudian pengumpulan dan diidentifikasi berdasarkan klasifikasi UNEP. Hasil yang diperoleh terdiri dari sampah plastik, kaca & keramik, kain, logam dan busa plastik dan sampah terberat yaitu plastik. Berat sampah plastik mencapai 85,9% dari berat total sampah makro maupun meso. Berat sampah plastik ukuran makro yaitu 87,1% dan ukuran meso 47,1%. Untuk kepadatan dihasilkan sebesar 9,72 m² dari botol plastik dengan kode PL02. Keberadaan sampah dipantai menyebabkan dampak negative terhadap beberapa spesies dilokasi studi yaitu penyu dan kepiting hantu. Distribusi spasial sampah laut berdasarkan pola kecepatan arus dan transport material pada musim muson barat berasal dari timur laut menuju barat laut atau berasal dari arah luar Indonesia dengan persentase jumlah sampah adalah sebanyak 94% berasal dari luar negeri dan 6% dari Indonesia.

Kata Kunci: Sampah Laut, Jenis Sampah, Berat Sampah, Kepadatan Sampah, Sampah Plastik.