PENERAPAN PRODUKSI BERSIH INDUSTRI KECIL TAHU DI JALAN PARIT PANGERAN SIANTAN PONTIANAK

Agung Setiawan, Dian Rahayu Jati, Ochih Saziati

Abstract


ABSTRAK

 

Industri kecil tahu di Kota Pontianak salah satunya terletak di Jalan Parit Pangeran Siantan dengan proses produksinya menggunakan teknologi sederhana menghasilkan limbah cair tahu dan limbah padat. Jumlah limbah cair 385,5 Liter / hari dan 300 kg / hari ampas tahu yang dihasilkan oleh Industri kecil yang berdampak negatif bagi lingkungan yang timbulnya bau yang tidak sedap dan rusaknya habitat biota karena memiliki kandungan zat organik yang tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu dahulu. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan oleh industri dengan konsep penerapan produksi bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh proses produksi tahu, Identifikasi konsep minimasi limbah dalam proses produksi tahu dan analisis konsep ekonomi konsep minimasi pada pihak industri tahu. Metode pada penelitian ini yaitu wawancara, observasi lapangan, pengambilan sampel uji coba analisis, analisis analisis massa tahu, identifikasi produksi bersih, analisis nilai ekonomi alternatif produksi bersih yang ditawarkan dan melakukan sosialisasi terhadap berbagai alternatif produksi bersih yang ditawarkan pihak industri tahu. Hasil penelitian menunjukan pemerasan dan penggumpalan merupakan penghasil limbah padat dan cair terbanyak yaitu sebesar 378 Liter / hari dan 299,7 kg / hari. Pada analisis neraca massa yang dihasilkan jumlah observasi lapangan, pengambilan sampel uji coba analisis, analisis analisis massa, analisis analisis data, analisis analisis analisis, analisis analisis analisis, analisis analisis, analisis analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, pendekatan, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis. Hasil penelitian menunjukan pemerasan dan penggumpalan merupakan penghasil limbah padat dan cair terbanyak yaitu sebesar 378 Liter / hari dan 299,7 kg / hari. Pada analisis neraca massa yang dihasilkan jumlah observasi lapangan, pengambilan sampel uji coba analisis, analisis analisis massa, analisis analisis data, analisis analisis analisis, analisis analisis analisis, analisis analisis, analisis analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, pendekatan, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis, analisis. Hasil penelitian menunjukan pemerasan dan penggumpalan merupakan penghasil limbah padat dan cair terbanyak yaitu sebesar 378 Liter / hari dan 299,7 kg / hari. Pada analisis neraca massa yang dihasilkan jumlah menganalisis nilai ekonomi alternatif produksi bersih yang ditawarkan dan melakukan sosialisasi terhadap berbagai alternatif produksi yang ditawarkan kepada pihak industri tahu. Hasil penelitian menunjukan pemerasan dan penggumpalan merupakan penghasil limbah padat dan cair terbanyak yaitu sebesar 378 Liter / hari dan 299,7 kg / hari. Pada analisis neraca massa yang dihasilkan jumlah menganalisis nilai ekonomi alternatif produksi bersih yang ditawarkan dan melakukan sosialisasi terhadap berbagai alternatif produksi yang ditawarkan kepada pihak industri tahu. Hasil penelitian menunjukan pemerasan dan penggumpalan merupakan penghasil limbah padat dan cair terbanyak yaitu sebesar 378 Liter / hari dan 299,7 kg / hari. Pada analisis neraca massa yang dihasilkan jumlahinput (kedelai, udara, bahan penggumpal) dan output (limbah cair, ampas tahu, ceceran kedelai dan tahu, uap air) sebesar 1658 Liter / hari dan 1158,6 Liter / hari.Pengujian sampel limbah cair tahu yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai BOD , COD, TSS, dan pH tidak memenuhi standar baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014. Alternatif konsep minimasi limbah yang dapat diterapkan oleh pihak industri pada limbah cair tahu terdiri dari penggunaan whey menjadi pupuk cair organik dan IPAL dengan biaya pengelolaan yang diperoleh sebesar Rp 800.000,00, - per bulan.

 

Kata Kunci : Industri Tahu, Produksi Bersih, Neraca Massa, Minimasi Limbah.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


License URL: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis

Editorial Office/Publisher Address:

Department of Environment Engineering

Faculty of Engineering

University of Tanjungpura

Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124

 

website: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jurlis/

email: jurlis@untan.ac.id