KONSEP PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN JEMBATAN KAPUAS 2 DI KABUPATEN KUBU RAYA
Abstract
Perubahan ruang dapat terjadi dikarenakan tidak terdapatnya penataan ruang seperti ruang terbuka hijau. Hal tersebut dapat dilihat pada salah satu daerah di Kabupaten Kubu Raya tepatnya di kawasan jembatan kapuas 2. Jembatan Kapuas 2 merupakan sarana alternatif yang digunakan masyarakat untuk melakukan mobilitas di daerah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, sehingga keberadaan jembatan Kapuas 2 memiliki peran penting bagi masyarakat dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Kondisi eksisting jembatan Kapuas 2 yang dekat dengan pemukiman masyarakat. Hal tersebut menimbulkan dampak berupa potensi kumuh di sekitar kawasan jembatan Kapuas 2, dikarenakan terdapat lahan kosong di sekitar kawasan jembatan Kapuas 2, sehingga diperlukan untuk dikembangkannya ruang terbuka hijau agar peran dan fungsinya dapat lebih memberi manfaat bagi masyarakat. Pendekatan menggunakan deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data untuk dianalisis dan di interpretasikan. Penulis berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang berhubungan dengan penataan ruang terbuka hijau di kawasan jembatan kapuas 2. Analisis mengkaji permasalahan dalam penyediaan ruang terbuka hijau, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ruang terbuka hijau dan mengkaji perencanaan dan penataan ruang terbuka hijau di kawasan jembatan kapuas 2 di Kabupaten Kubu Raya.Hasil penelitian adalah kondisi eksisiting yang terjadi pada kawasan jempatan kapuas 2 yaitu masih belum terencana dan kondisinya masih belum tertata dengan terdapatnya rumah penduduk semi permanen, kondisi sempadan sungai yang tidak terawat, terdapat semak belukar dan aktivitas kegiatan usaha disekitar kawasan jempatan kapuas 2. Faktor yang mempengaruhi pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Jembatan Kapuas 2 yaitu kegiatan pada ruang terbuka hijau pembangunan yang ada diarahkan untuk berkembang secara vertikal, pembagian letak tanah terbagi menjadi 15 bagian yang terbagi menjadi 4 sertifikat tanah dan 11 surat keterangan tanah. Konsep perencanaan lansekap akan mencakup: penciptaan kesan visual yang baik, suasana yang nyaman, teduh, dan dapat mewujudkan rasa aman bagi masyarakat, peningkatan nilai tambah lingkungan, baik secara estetis, psikologi maupun ekologis, memfungsikan kembali elemen/unsure pembentuk ruang-ruang terbuka maupun figure kawasan, penguatan bentuk struktur kawasan dan pengatur iklim mikro (micro climate), media konservasi tanah dan estetika kawasan, maupun filter terhadap udara kotor.
Kata Kunci: Konsep, Jembatan Kapuas 2, Ruang Terbuka Hijau
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/jtst.v18i1.29315
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Teknik Sipil
Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Indexed by :
ISSN 1412-3576 (print), 2621-8429 (online)
Published by :
Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Tanjungpura University
Jl. Profesor Doktor H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak Kalimantan Barat Indonesia 78124
Telp./Fax: +0561-740186
Email: [email protected]
CP: 081256123030-085245045025
Visitor Counter: Jurnal Teknik Sipil
In its management and publication, this Civil Engineering Journal collaborates with:
1. Masyarakat Hidrologi Indonesia
2. Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT)
MAPS: