PRA-RANCANGAN PABRIK AKROLEIN DARI GLISEROL MENGGUNAKAN PROSES DEHIDRASI KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

Abstract

Akrolein memiliki peran cukup penting dalam dunia industri. Dalam industri kimia Akrolein digunakan sebagai proses pembuatan polimer seperti pembuatan zat-zat organik, pembuatan sintetik resin, atau sebagai bahan pengawet minyak dan lemak. Untuk memenuhi kebutuhan Akrolein di Indonesia, maka dirancang pabrik akrolein (C₃H₄O) dengan kapasitas 25.000 ton/tahun atau 3157 kg/jam dengan bahan baku gliserol 99,9% sebanyak 6481,63 kg/jam, air 6299,93 kg/jam. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada tahun 2027. Akrolein dibuat melalui proses dehidrasi larutan gliserol 50% (%berat) pada suhu 300^oC dan tekanan 1,97 atm di dalam fixed bed multitube reactor menggunakan katalis silictungstic acid (HsiW) dengan konversi sebesar 80%. Reaksi yang terjadi bersifat endotermis. Arus keluar reaktor dipisahkan dengan menggunakan decanter untuk selanjutnya dimurnikan menggunakan menara distilasi. Pada decanter, gliserol dipisahkan sebagai hasil bawah untuk di-recycle. Hasil atas decanter diumpankan ke menara distilasi sehingga diperoleh produk akrolein dengan kemurnian 97%. Hasil bawah menara distilasi diolah lebih lanjut di unit pengolahan limbah (UPL). Hasil evaluasi ekonomi pabrik akrolein diperoleh keuntungan sebelum pajak yaitu Rp. 314.439.336.031. Keuntungan setelah pajak yaitu Rp. 251.551.468.824 setelah dipotong 20%. Persen Return on Investment (ROI) adalah 71,7%. Pay Out Time (POT) adalah 1,2 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 43,8%. Shut Down Point (SDP) sebesar 27,5%. Dengan demikian disimpulkan bahwa pabrik akrolein dari gliserol menggunakan proses dehidrasi gliserol kapasitas 25.000 ton/tahun layak untuk didirikan.