OPTIMASI KONFIGURASI MESIN UAP KONVERSI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE METHODOLOGY
Abstract
Proses budidaya jamur diperlukan kondisi ruangan yang lembab. Dalam budidaya jamur, terdapat alat-alat pendukung seperti mist spray fog maker atau pembuat kabut air dan kipas dengan tegangan 12 volt. Namun, mesin uap yang digunakan untuk menghasilkan listrik saat ini belum optimal, hanya menghasilkan 7-8 volt. Padahal, untuk mengisi daya pada aki dibutuhkan tegangan sebesar 13,8-14,8 volt. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi listrik dari mesin uap pembangkit dengan menganalisis pengaruh perbandingan diameter pulley, diameter flywheel, dan kekencangan v-belt terhadap tegangan listrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Response Surface Methodology (RSM). Penggunaan data pada penelitian ini didapatkan melalui 20 kali percobaan yang dilakukan dengan menggunakan software Minitab 18. Analisis yang dilakukan meliputi uji regresi, koefisien determinasi (R2), Analysis of Variance (ANOVA), analisis response surface dan contour plot, analisis hasil optimal, serta kondisi optimal prediksi yang diolah menggunakan software Minitab 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti diameter pulley dan diameter flywheel memiliki pengaruh positif terhadap tegangan listrik, sementara kekencangan v-belt berpengaruh negatif dengan nilai koefisien determinasi sebesar 98,61%. Sisanya, sebesar 1,39%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian. Berdasarkan hasil analisis, titik optimal untuk diameter pulley adalah 45 cm, diameter flywheel adalah 30 cm, dan kekencangan v-belt adalah 5 cm. Dengan konfigurasi tersebut, mesin uap menghasilkan tegangan listrik sebesar lebih dari 13,7 volt.
Kata kunci: Pulley, Flywheel, V-belt, Volt dan RSM
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.