PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL DAN TINGKAT KELELAHAN DI KANTOR IMIGRASI KELAS 1 TPI PONTIANAK
Abstract
Pandemi 2 tahun terakhir membuat pemohon paspor berkurang, sehingga petugas tidak bekerja secara intens. Mei 2022 pemeritah membuka kembali penerbangan keluar negeri dan permohonan paspor meningkat. Hal ini membuat dirjen imigrasi menaikkan kuota pemohon paspor tiga kali lipat sebelumnya. Petugas pelayanan harus menyelesaikan setidaknya 70 pemohon paspor dalam satu hari, dan 1 pemohon dalam waktu 6 menit. Pekerjaan yang dilakukan yaitu, mengetik, mewawancarai, dan swafoto pemohon. Tidak jarang harus mengalami kendala karena cekal, data yang tidak sesuai sehingga perlu waktu penyelesaian hingga 15 sampai 30 menit. Hal seperti ini membuat petugas sering lembur, hingga mereka sering mengambil cuti untuk istirahat atau karena sakit.
Tujuan Penelitian memperoleh nilai dan klasfikasi beban kerja mental dan tingkat kelelahan dan memperoleh usulan perbaikan sesuai hasil yang didapatkan. Pengolahan data yaitu DRAWS untuk beban kerja mental dengan mengukur rating, pembobotan serta mengklasifikasikan hasil pengolahan yaitu underload, optimal load, overload, dan SOFI untuk tingkat kelelahan dengan mengukur nilai skor, mean, dan mengklasifikasikan hasil pengolahan kedalam kategori rendah, sedang, dan tinggi, kemudian membandingkan hasil pengolahan beban kerja mental dan tingkat kelelahan.
Hasil yang diperoleh yaitu: beban kerja mental yang dialami petugas pelayanan paspor berada dalam kategori overload, dengan nilai tertinggi 80,75. Tingkat kelelahan tertinggi dalam kategori sedang, yaitu 16,8. Rekomendasi yang diberikan, pertama melakukan penambahan kuota secara bertahap dengan membagi ke 6 periode, kedua mengatur pembuatan paspor secara online dan kolektif dimana online 90% dan kolektif 10%, ketiga memberikan pelatihan, untuk membiasakan petugas pelayanan paspor.
Kata kunci : Beban Kerja Mental, DRAWS, Paspor, SOFI, Tingkat Kelelahan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.