MINIMASI WASTE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING (Studi kasus: PT. X)
Abstract
PT. X merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan produk berupa kayu lapis dengan mutu yang tinggi. Untuk memenuhi permintaan dan kepuasan konsumen, perusahaan ini selalu berusaha meningkatkan produksinya dengan tepat waktu. Namun, kenyataan pada lantai produksi masih saja ditemukan permasalahan berbagai jenis waste yang menyebabkan kerugian dalam hal biaya, kurang maksimalnya jumlah produk yang dihasilkan, dan berpengaruh pada efisiensi waktu yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi waste dan menganalisa penyebab timbulnya waste untuk mengurangi adanya waste pada perusahaan agar perusahaan dapat meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas produk yang dihasilkan.Berdasarkan permasalahan timbulnya berbagai jenis waste tersebut, salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengeleminasi waste tersebut adalah Lean manufacturing dengan metode Value Stream Mapping untuk menggambarkan seluruh proses yang ada pada perusahaan. Kemudian untuk mengetahui akar penyebab waste yang teidentifikasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya menggunakan metode Fishbone diagram serta untuk menganalisis waste menggunakan metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) untuk mengetahui waste paling krisis dengan menghitung nilai Risk Priority Number (RPN). Hasil dari metode Fishbone diagram diketahui akar penyebab timbulnya waste tersebut berdasarkan identifikasi waste terdapat jenis waste waiting dan waste defect. Kemudian berdasarkan metode FMEA didapat hasil nilai RPN tertinggi waste defect tambalan pada plywood dan waste defect lembaran finir pecah dengan nilai RPN 175, waste defect core plywood kasar dengan nilai 160, waste defect core plywood tebal tipis, plywood termakan double saw dengan nilai RPN 147, waste waiting time sebelum memasuki proses packing dengan nilai RPN 128, dan waste defect lembaran finir pecah dengan nilai RPN 112. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan yaitu Melakukan penyortiran bahan baku, melakukan program pelatihan untuk meningkatkan skill operator agar terhindar human error, melakukan manajemen perawatan mesin, memberikan arahan secara intensif kepada pekerja, dibuatkan SOP penggunaan mesin rotary dan mesin double saw.
Kata kunci : Value Stream Mapping, Fishbone diagram, Failure Mode Effect and Analysis, SOP.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.