PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN DEKOMPOSER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA MEDIA GAMBUT

Novia Erinda, Fadjar Rianto, Dini Anggorowati

Abstract


Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman hortikultura yang dapat membentuk umbi. Produksi bawang merah di Kalimantan Barat masih sangat kecil bila dibandingkan dengan produksi nasional. Upaya meningkatkan produksi bawang merah dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan lahan gambut. Pemanfaatan tanah gambut menghadapi kendala, seperti kesuburan tanah yang masih rendah. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut adalah dengan pemberian pupuk kandang sapi dan dekomposer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan jenis dekomposer yang menyebabkan pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik pada media gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak, penelitian berlangsung mulai dari bulan Juli – Desember 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu pupuk kandang sapi yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu s1 (10 ton/ha atau setara 40 g/polybag), s2 (15 ton/ha atau setara 60 g/polybag), s3(20 ton/ha atau setara 80 g/polybag) dan faktor kedua yaitu dekomposer terdiri dari 3 taraf  yaitu  d1 (tidak diberi dekomposer) d2 (Trichoderma spp.), d3 (BeKa), setiap perlakukan diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 3 sampel, sehingga jumlah keseluruhan yakni 81 tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai), jumlah umbi per rumpun (buah), berat segar umbi per rumpun (g), berat kering angin umbi per rumpun (g) dan susut bobot umbi (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi dan jenis dekomposer tidak memberikan interaksi terhadap semua variabel penelitian.


Keywords


Bawang Merah, Dekomposer, Media Gambut, Pupuk Kandang Sapi

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2021. Statistik Hortikultura 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2022. Statistik Indonesia 2022. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. 2019. Kalimantan Barat dalam angka. Pontianak: Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat.

Hartono, TS. 2019. Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah. Diakses Pada 23 Maret 2024. Sumber : https://cybex.pertanian.go.id/artikel/82772/syarat-tumbuh-tanaman- bawang-merah

Lakitan, B. 2009. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo.

Lingga dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.

Marsono dan Sigit, P. 2001. Pupuk akar, jenis dan aplikasinya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Nganji, M, U dan Jawang, U, P. 2022. Status Hara Makro Primer Tanah di Lahan Pertanian Kecamatan Tabundung Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. Vol 9 No. 1.

Sasli, I. 2011. Karakterisasi Gambut dengan Berbagai Bahan Amelioran dan Pengaruhnya terhadap Sifat Fisik dan Kimia Guna Mendukung Produktivitas Lahan Gambut. Jurnal agrovigor, 4(1): 42-50.

Sulistiyani, S. 2017. Uji Efektivitas Abu Sabut Kelapa Sebagai Sumber Kalium Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Tanah Pasir Pantai. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Pertanian.

Widarti, B. N. Wardhini, W. K. dan Sarwono, E. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses, 5 (2): 75 – 80.




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v13i3.80068

Refbacks

  • There are currently no refbacks.