PENGARUH SKARIFIKASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI PINANG

Rapeah Rapeah, Purwaningsih Purwaningsih, Asnawati Asnawati

Abstract


Pinang (Areca catechu) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki potensi yang cukup tinggi dan nilai ekonomi sebagai bahan baku industri kimia dan farmasi. Secara alamiah benih pinang baru dapat berkecambah setelah 60-75 hari setelah semai.. Tujuan penelitian ini mendapatkan metode skarifikasi dan lama perendaman dengan ekstrak bawang merah yang  terbaik untuk mempercepat perkecambahan pada biji pinang. Penelitian ini dilakukan di lahan yang terletak di Jl. Parit Sarim Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap pada bulan Desember 2022 sampai Febuari 2023. Penelitian ini menggunakan pola  Faktorial Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor skarifikasi dan lama perendaman, serta setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang dimaksud terdiri dari: tanpa skarifikasi dan lama perendaman 3 jam, tanpa skarifikasi dan lama perendam 6 jam, tanpa skarifikasi dan lama perendaman 9 jam, skarifikasi dan lama perendaman 3 jam, skarifikasi dan lama perendaman 6 jam, skarifikasi dan lama perendaman 9 jam. Variabel  yang diamati adalah kadar air, daya berkecambah, indeks vigor, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang akar, dan panjang plumula. Hasil penelitian  ini yaitu  skarifikasi dan lama perendaman dengan ekstrak bawang merah terhadap perkecambahan biji pinang hanya memberikan interaksi pada variabel pengamatan daya berkecambah. Skarifikasi pada benih dan lama perendaman 9 jam memberikan pengaruh yang tertinggi  terhadap perkecambahan biji pinang.

Keywords


ekstrak bawang merah, lama perendaman, perkecambahan pinang, skarifikasi

Full Text:

PDF

References


Asra, R., Samarlina, R.A., dan Silalahi, M. 2020. Hormon Tumbuhan. Jakarta: UKI Press

Harjadi, S.S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh (Pengenalan dan Petunjuk Penggunaan pada Tanaman). Jakarta: Penebar Swadaya

Hermansyah, A. 2000. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi ZPT dan Sistem Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Buah Naga (Hylocereus costaricensis). Jurnal Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau

Heydecker.W.1972.Vigor in viability of seeds.Capter 8. Chapman and Hall Ltd. hal.488.

Ilyas S. 2012. Ilmu Dan Teknologi Benih , Teori Dan Hasil-Hasil Penelitian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ipb Press. Hal 1 - 95

Jinus., Prihastanti. E., dan Haryanti, S. (2012). Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Root-Up dan Super-GA Terhadap Pertumbuhan Akar Stek Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba Miq). Jurnal Sains dan Matematika, 20 (2), 35-40.

Kurniati, F., T. Sudartini, dan D. Hidayat. 2017. Aplikasi berbagai bahan zpt alami untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kemiri sunan (reutealis trisperma (blanco) airy shaw). J. Agro, 4 (1) : 40 – 49.

Navitasari, L., L. Soesanto, & A. Rahayu. 2013. Pengaruh Aplikasi Pseudomonas Fluorescens P60 Terhadap Mutu Patologis, Mutu Fisiologis, Danpertumbuhan Bibit Padi Ir 64. Jurnal Hama Penyakit Dan Tanaman Tropika, 13 (2) : 179 – 190.

Tarigan, P. L., Nurbaiti., dan Sri, Y. (2017). Pemberian Ekstrak Bawang Merah Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Alami Pada Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru

Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Utomo. 2006. Ekologi Benih. Medan: USU Repository




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v13i1.70832

Refbacks

  • There are currently no refbacks.