Analisis Besi (Fe) Terlarut dalam Air Tanah pada Lahan Gambut dengan Sekat Kanal

Desi Silviani Putri Aulian Barry

Abstract


Ekosistem rawa gambut memiliki ciri-ciri muka air tanah yang tinggi. Perubahan ekosistem rawa gambut menjadi lahan pertanian dapat merubah beberapa sifat tanah, salah satunya yaitu kadar besi (Fe) dalam air tanah. Kondisi aerobik mendukung terjadinya oksidasi besi, dimana tingginya kadar besi yang teroksidasi dapat mengganggu bahkan meracun tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar besi terlarut (Fe2+ dan Fe3+) pada lahan gambut dengan sekat kanal dan lahan gambut tanpa sekat kanal. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 2 transek, yaitu A (lahan gambut dengan sekat kanal) dan B (lahan gambut tanpa sekat kanal), dimana setiap transeknya terdapat 12 titik bor. Sampel diambil di lahan pertanian Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Sampel air diambil pada kedalaman 65 cm dan 95 cm setiap titiknya dan sampel tanah diambil pada titik ke 3, 6, 9, dan 12. Parameter penelitian yaitu kematangan gambut, kedalaman gambut, kedalaman muka air tanah, muka air saluran, besi terlarut, oksigen terlarut, potensial redoks, derajat kemasan (ph) air, dan suhu air dan C-organik tanah. Analisis sampel air menggunakan beberapa metode, diantaranya Ferrozine air method, Titrasi Winkler, ORP Method, dan Loss on Ignation. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data menggunakan Uji T dan Uji Korelasi. Sekat kanal pada lahan gambut memberikan pengaruh terhadap kadar besi terlarut, dimana kadar besi terlarut (Fe2+ dan Fe3+) lebih rendah di lahan gambut dengan sekat kanal (12,60 µM dan 20,29 µM) dibandingkan lahan gambut tanpa sekat kanal (13,76 µM dan 33.31 µM).

Keywords


Air tanah gambut, Besi terlarut, Sekat kanal

Full Text:

PDF

References


Adji, F.F., Damanik Z. Teguh R., dan Sustika K.G. 2019. Pengaruh Jarak Dari Saluran Drainase Terhadap Karakteristik Lahan Gambut Pedalaman Kalimantan Tengah (Studi Kasus: Kanal Penghambat Dan Dampak Pembahasan). Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, Vol 4, No. 2 : 226-232

Alfarisyi, H., Sutikno, S., dan Rinaldi. 2020. Analisis Pembasahan Lahan Gambut akibat Pembangunan Sekat Kanal (Studi Kasus: Desa Lukun, Kabupaten Kepulauan Meranti). Jurnal Teknik, 14 (1), 45-52.

Apriyanti, H., Candra, I.N., dan Elvinawati. 2018. Karakterisasi Isoterm Adsorpsi dari Ion Logam Besi (Fe) pada Tanah di Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, Vol 2(1):14-19

Mitchell, C.P.J dan Branfireun, B.A. 2005. Hydrogeomorphic Controls on Reduction-Oxidation Conditions across Boreal Upland-Peatland Interfaces. Ecosystems 8: 731-347

Nagisetty, RM., Flynn, KF., dan Uecker D. 2019. Dissolved Oxygen Modeling of Effluent-Dominated Macrophyte-Rich Silver Bow Creek. Ecological Modelling, Vol 393:85-97

Nicola, Fendra. 2015. Hubungan Antara Konduktivitas, TDS (Total Dissolved Solid) dan TSS (Total Suspended Solid) dengan Kadar Fe2+ dan Fe Total pada Air Sumur Gali. Skripsi. Jember: Universitas Jember

Putra, A.Y., dan Yulis, P.A.R. 2019. Kajian Kualitas Air Tanah Ditinjau dari Parameter pH, Nilai COD, dan BOD pada Desa Teluk Nilap Kecamatan Kubu Babussalam Rokan Hilir Provinsi Riau. Jurnal Riset Kimia 10(2):103-109




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v12i4.66813

Refbacks

  • There are currently no refbacks.