Abstract
Budidaya kembang kol secara luas di Kalimantan Barat masih belum banyak dilakukan, karena lahan yang tergolong marjinal dan pengetahuan petani masih minim dalam pengelolaan lahan secara tepat. Salah satu teknik budidaya yang dapat dicoba untuk meningkatkan hasil adalah budidaya secara hidroponik. Keberhasilan budidaya secara hidroponik selain ditentukan media yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh larutan nutrisi yang diberikan dan pemilihan varietas yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara konsentrasi AB Mix dan berapa varietas kembang kol terhadap pertumbuhan dan hasil kembang kol secara hidroponik sumbu. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan waktu penelitian dari tanggal 9 Juli - 13 September 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari 2 faktor, masing-masing faktor terdiri dari 3 perlakuan, 3 ulangan dan 4 tanaman sampel, sehingga Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan 27 plot perlakuan penelitian, jadi total keseluruhannya terdapat 108 tanaman. Adapun pengaturan perlakuan yang dimaksud adalah k 1 v 1 = 1000 ppm + Larisa; k 1 v 2 = 1000 ppm + Varietas Mona; k 1 v 3 = 1000 ppm + Varietas Snowhite; k 2 v 1 = 1500 ppm + Varietas Larisa; k 2 v 2 = 1500 ppm + Varietas Mona; k 2 v 3 = 1500 ppm + Varietas Snowhite; k 3 v 1 = 2000 ppm + Varietas Larisa; k 3 v 2 = 2000 ppm + Varietas Mona; k 3 v 3 = 2000 ppm + Varietas Snowhite. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai konsentrasi AB Mix pada berbagai varietas kembang kol secara hidroponik sumbu tidak terdapat interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil kembang kol. Penggunaan konsentrasi ab mix 1000 ppm adalah yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kembang kol sedangkan peningkatan konsentrasi dapat menurunkan hasil. Penggunaan varietas larisa dan mona memberikan hasil yang lebih baik daripada varietas Snowhite.
Keywords
AB Mix, Hidroponik, Kembang Kol, Varietas
References
Astutik, D., D. Suryaningndari, dan U. Raranda. 2019. Hubungan Pupuk Kalium dan Kebutuhan Air terhadap Sifat Fisiologis, Sistem Perakaran dan Biomassa Tanaman Jagung (Zea Mays). Jurnal Citra Widya Edukasi, 11 (1),67-72.
Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. 2021. Produksi Tanaman Sayuran. Pontianak: Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat.
Gomies, L, H. Rehatta dan J. Nandissa. 2012. Pengaruh Pupuk Organik Cair RI1 terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleraceae var. botrytis L.). Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Agrologia, Vol 1. No 1.
Nugroho, W.S. 2015. Penetapan Standar Warna Daun Sebagai Upaya Identifikasi Status Hara (N) Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Regosol . Planta Tropical Journal of Agro Science, 3(1), 8-15.
Nurrohman M, A.Suryanto, dan K. Puji. 2014. Penggunaan Fermentasi Paitan ( Tithonia diversifolia L.) dan Kotoran Kelinci Cair sebagai Sumber Hara pada Budidaya Sawi (Brassica juncea L. ) Secara hidroponik rakit apung. J produksi Tanaman 2 (8): 649-657.
Sudijijo, M. dan N. Saipinus. 1995. Pengujian Varietas Kubis Bunga yang Sesuai Untuk Ekspor. Jurnal Hortikultura 5 (1) : 102-105.
Vidianto, D.V, S. Fatimah, dan C. Wasonowati. 2013. Penerapan Panjang Talang dan Jarak Tanam dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrisnt Film Technique) pada Tanaman Kailan (Brasica Oleraceae var. alboglabra). J Agrovigor 6(2):128-135