RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH TERHADAP PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN PUPUK NPK PADA MEDIA GAMBUT

Antonia Herani, Dini Anggorowati, Evi Gusmayanti

Abstract


Kebutuhan masyarakat terhadap bawang merah akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan daya belinya. Produksi bawang merah di Kalimantan  saat ini tercatat sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah namun produksinya masih rendah. Rata-rata kebutuhan bawang merah di Kalimantan Barat sekitar 13.028 ton/tahun sedangkan produksi bawang merah tahun 2022 hanya sebesar 226,90 ton dari 118 ha luas panen. Bawang merah agar dapat berproduksi dengan maksimal perlu dilakukan budidaya yang baik, salah satunya dengan pemberian zat pengatur tumbuh dan pemupukan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh interaksi pemberian zat pengatur tumbuh dan dosis pupuk NPK yang memberikan pertumbuhan dan hasil bawang merah yang terbaik pada media gambut. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, waktu penelitian mulai 15 Agustus s/d 25 Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama zat pengatur tumbuh dengan 2 taraf (tanpa zat pengatur tumbuh, dengan zat pengatur tumbuh) dan faktor kedua pupuk NPK dengan 3 taraf (0,8 g/polybag ; 1,2 g/polybag ; 1,Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dari pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK diperoleh pada variabel berat segar umbi dan berat kering angin. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi, berat umbi segar (g) dan berat Umbi Kering Angin Per Rumpun (g). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dari pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK diperoleh pada variabel berat segar umbi dan berat kering angin. sedangkan variabel lainnya tidak terdapat interaksi. Interaksi pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha merupakan dosis efektif yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman bawang merah yang ditanam pada media gambut. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi, berat umbi segar (g) dan berat Umbi Kering Angin Per Rumpun (g). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dari pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK diperoleh pada variabel berat segar umbi dan berat kering angin. sedangkan variabel lainnya tidak terdapat interaksi. Interaksi pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha merupakan dosis efektif yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman bawang merah yang ditanam pada media gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dari pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK diperoleh pada variabel berat segar umbi dan berat kering angin. sedangkan variabel lainnya tidak terdapat interaksi. Interaksi pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha merupakan dosis efektif yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman bawang merah yang ditanam pada media gambut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dari pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK diperoleh pada variabel berat segar umbi dan berat kering angin. sedangkan variabel lainnya tidak terdapat interaksi. Interaksi pemberian hormon tumbuhan dan pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha merupakan dosis efektif yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman bawang merah yang ditanam pada media gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ZPT secara mandiri berpengaruh terhadap variabel jumlah daun dan variabel jumlah umbi. Pemberian pupuk NPK secara mandiri berpengaruh terhadap variabel jumlah umbi.

Keywords


bawang merah, gambut, hormon tumbuhan, pupuk NPK

Full Text:

PDF

References


Lestari, A., Hastuti, E. D., dan Hariyanti, S. 2018. Pengaruh Kombinasi Pupuk NPK dan Pengapuran pada Tanah Gambut Rawa Pening Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentu Mill). Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi, 3(1), 1-10

Lestari. P. M., dan N. Aini. 2018. Komposisi Nutrisi dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Romaine (Lactuca sativa Var.Romana L.) Sistem Hidroponik Substrat. Jurnal Produksi Tanaman. Vol 6 (3): 455-462

Sutedjo, M. 2008. Pupuk dan cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pramitasari, H. E., T, Wardiyati., dan M, Nawawi. 2016. Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen dan Tingkat Kepadatan Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica Oleaceae L). Jurnal Produksi Tanaman. 4(1), 49-56.

Rahayu, E., dan B.V.A. Nur. 2004. Bawang Merah.Jakarta: Penebar Swadaya.

Rahayu, E., dan B.V.A. Nur. 2008. Bawang Merah.Jakarta: Penebar Swadaya.

Sagala, D., Hardian, N., Nurtania, S,. Tioner, P., Rezki., Nurul, H., Tatuk, T., Mahyati., Reza., dan Trisnawaty. 2022. Pengantar Nutrisi Tanaman. Yayasan Kita Menulis.

Sumarni, N., Rosliani, R., dan Basuki, R. S. 2012. Respons pertumbuhan, hasil umbi, dan serapan hara NPK tanaman bawang merah terhadap berbagai dosis pemupukan NPK pada tanah alluvial. Jurnal hortikultura, 22(4), 366-375.

Sumarni, N., dan Rosliani, R. 2013. Optimasi Jarak Tanam dan Dosis Pupuk NPK untuk Produksi Bawang Merah dari Benih Umbi Mini di Dataran Tinggi. Jurnal hortikultura, 22(2), 148-155.

Sumarni, N. Hidayat,A. 2005. Budidaya Bawang Marah. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Udiarto, B. K., Setiawati, W., dan Suryaningsih, E. 2005. Pengenalan hama dan penyakit pada tanaman bawang merah dan pengendaliannya. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayur.




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v12i2.61302

Refbacks

  • There are currently no refbacks.