PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PULUT PADA TANAH ALUVIAL

Irma Sasmita Adi Putri, Darussalam Darussalam, Rini Susana

Abstract


Budidaya tanaman jagung pulut di tanah aluvial memiliki beberapa kendala, salah satunya kurangnya unsur hara makro dan mikro, sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pupuk NPK dan PGPR untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung pulut pada tanah aluvial. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi pemberian dosis pupuk NPK dan konsentrasi PGPR yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut pada tanah aluvial. Penelitian ini berlangsung sejak 25 Februari sampai 28 Mei 2022, dilaksanakan di Jl. Raya Kalimas Hulu, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan faktorial dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah NPK (P) sebanyak 3 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah PGPR (R) sebanyak 3 taraf perlakuan sehingga jumlah total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang sebanyak 3 kali. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Jumlah tanaman setiap bedengan yang diamati 108 dan total tanaman sebanyak 432 tanaman. Faktor pertama yaitu NPK (P) yang meliputi, p1 : NPK 200 kg/ha ≈ dengan 3,6 g/tanaman; p2 : NPK 300 kg/ha ≈ dengan 5,4 g/tanaman; p3 : NPK 400 kg/ha ≈ dengan 7,2 g/tanaman. Faktor Kedua yaitu PGPR (R) yang meliputi, r1 : Konsentrasi PGPR 2% ≈ dengan 20 ml/l; r2 : Konsentrasi PGPR 3% ≈ dengan 30 ml/l; r3 : Konsentrasi PGPR 4% ≈ dengan 40 ml/l. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah tongkol per petak dan berat tongkol per petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk NPK dengan dosis 1,2 g/tanaman ≈ 200 kg/ha dan konsentrasi PGPR 3% ≈ 30 ml/l dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman 6 MST dan berat tongkol berkelobot. Dosis NPK 1,2 g/tanaman ≈ 200 kg/ha merupakan dosis yang efektif untuk pengukuran diameter tongkol, sedangkan konsentrasi PGPR 3% ≈ 30 ml/l merupakan konsentrasi yang efektif untuk tinggi tanaman 6 MST. Kata kunci: Jagung Pulut, PGPR, Pupuk NPK, Tanah Aluvial

Full Text:

PDF

References


Azzamy. 2015. Pengertian dan Fungsi PGPR. Diakses 29 Juni 2022 http://mitalom.com/pengertiandanfungsi-pgpr plantgrowthpromotingrhizobacteria/.

Dewi, I.R. 2008. Peranan dan Fungsi Fitohormon Bagi Pertumbuhan Tanaman. Bandung : Univeritas Padjadjaran.

Dwidjosaputro. 1997. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.

Fitri, N. F. M., D. Okalla., dan T. Nopsagiarti. 2020. Uji Konsentrasi PGPR Asal Akar Bambu Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Pada Tanah Ultisol. Jurnal Green Swarnadwipa, 9(2), 285-293.

Garcia, de. Salamone. IE., and Nelson, L. M. 2004. Effects of cytokinin-producing Pseudomonas PGPR strains on tobacco callus growth.

Gholami, A., S. Shahsavani., dan S. Nezrat. 2009. The Effect of Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) on Germination, Seedling Growth and Yield of Maize. Proceedings of World Academy of Science, Engineerring and Technology. 3(7), 2070 – 3740.

Joo, G. J., Kim, Y.M., Lee, K. I. J., Song, S., Rhee, I. K. 2004. Growth promotion of red pepper seedlings and the production of gibberellins by Bacillus cereus, Bacillus macroides, Bacillus pumilus. Biotechnol. Letters. 26: 487-491.

Lafina, S., dan Marisi, N. 2018. Pengaruh Pupuk Kompos Dan Pupuk Npk Phonska Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata ) Varietas Bonanza. Jurnal Agrifor. 17(2), 331-334.

Paliwal. R.L. 2000. Tropical Maize Morphology Improvement and Production. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. 13-20.

Piha, M. I. 1994. Mengoptimalkan Penggunaan Pupuk dan Pengambilan Curah Hujan yang Praktis di Lingkungan Semi-Kering dengan Curah Hujan yang Bervariasi. Pertanian Eksperimental. 29, 405-415.

Sylvia, D. Fuhrmann., J. Harlel., P. Zuberer., D. 2005. Principles and Application of Soil Microbiology. New Jersey: Pearson Education.

Thakuria, D. N., Talukdar, C., Goswami, C., Hazarika, S., Boro, R. C., Khan, M. R., 2004. Characterization and screening of bacteria from rhizosphere of rice grown in acidic soils of Assam. Current Sci. 86: 978-985.

Thomison, P.R., B.G. Allen., D. Tammy., and S. Howard. 2016. Grain Quality Attributes of TopCross High Oil, High Lysine, Waxy, and Conventional Yellow Dent Corns. Ohio State University Extension, Department of Horticulture and Crop. Diakses 1 November 2021 Science.http://ohioline.osu.edu/factsheet/agf-137-99.

Usman, Made. 1992. Pengaruh Dosis Dan Waktu Pemupukan Nitrogen Pada Tumpang Sari Jagung (Zea mays L.) Dengan Kacang Tanah (Arachis hypogea L.). Palu: Balai Penelitian Universitas Tadulako.

Viveros O. M., Jorquera M. A., Crowley D.E., Gajard G., and Mora M.L. 2010. Mechanisms and Practical Considerations Involved in Plant Growth Promotion by Rhizobacteria. J. Soil Sci. Jurnal Plant Nutr. 10 (3): 293 – 319.




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v11i3.57921

Refbacks

  • There are currently no refbacks.