PENGARUH DOSIS KOMPOS TKKS DAN NPK PLUS TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY PADA TANAH PMK

Yoshafat Andika Pratama, Agustina Listiawati, Warganda Warganda

Abstract


Pembibitan awal atau pre nursery merupakan tahap awal pada budidaya kelapa sawit. Tanah PMK merupakan salah satu media tanam yang banyak diusahakan pada pembibitan pre nursery karena ketersediaanya yang luas terutama di Kalimantan Barat. Pengunaan tanah PMK sebagai media tanam memiliki permasalahan pada sifat fisik dan kimia tanahnya sehingga diperlukan penambahan kompos TKKS dan NPK plus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan interaksi kompos tandan kosong kelapa sawit dan pupuk NPK plus yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery pada tanah PMK.

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen lapangan dengan percobaan Faktorial Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 2 faktor yaitu kompos tkks (K) dan NPK plus (N) dengan 3 taraf pemupukan kompos tkks serta 3 taraf pemupukan NPK plus sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan yaitu kompos TKKS 20 ton + NPK plus 60 kg, kompos TKKS 20 ton + NPK plus 120 kg, kompos TKKS 20 ton + NPK plus 180 kg, kompos TKKS 30 ton + NPK plus 60 kg, kompos TKKS 30 ton + NPK plus 120 kg, kompos TKKS 30 ton + NPK plus 180 kg, kompos TKKS 40 ton + NPK plus 60 kg, kompos TKKS 40 ton + NPK plus 120 kg, kompos TKKS 40 ton + NPK plus 180 kg.Variabel yang diamati pada penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah pelepah daun, diameter bonggol, volume akar, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi kompos TKKS 30 ton + NPK plus 120 kg memberikan pertumbuhan terbaik terhadap bibit kelapa sawit di pre nursery.

 


Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. 1986. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press : Bogor.

Aslamyah, S. 2002. Peranan Hormon Tumbuh. IPB Press : Bogor.

Badan Pusat Statistk. 2019. Statistik Kelapa Sawit Indonesia. Dalam : Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan (hlm 137). Badan Pusat Statistik : Jakarta.

Gardner, F. P., Brent Pearce., Goger, L, M. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya Universitas Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Gruhn, P., F. Goletti, M. Yudelman. 2000. Integrated nutrient management, soil fertility, and sustainable agriculture: Current issues and future challenges. Washington : International Food Policy Research Institute.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Hay, R. K. M., Fitter, A. H. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo : Jakarta.

Jumin, H, B. 2002. Agronomi. Raja Grafindo Persada : Jakarta. .

Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plant. London : Academic Press Harcourt Brace Jovanovich Publisher..

Mengel, K. & E. Kirby. 1987. Principles of plant nutrition. Bern : International Potash Inst.

Munson, R. D. 1982. Pottasium, Calcium, and Magnesium in The Tropics and Subtropics. International Fertilizer Dev. Alabama : Muscel Shoals.

Rosmarkam, A., Yuwono, N. W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta : Kanisius.

Russel, E. W. 1978. Soil conditions and plant growth 10th eds. London : Longman.

Sarief, E. S. 1993. Fisika Tanah Dasar. Universitas Padjajaran Press : Bandung.

Tate, R., L. Soil Organic Matter : Biological and Ecological Effects. New York : Wiley Interscience.

Tisdale, L. & Nelson, W. L. 1975. Soil fertility and fertilizer. London : Collier Macmillan Publ.

Von Uexkull, H.R 1986. Efficient fertilizer use in acidupland soil of the humid tropics. FAO Fertilizer and Plant Nutrition Bull. Rome : FAO United Nations.




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v11i3.57761

Refbacks

  • There are currently no refbacks.