KAJIAN CADANGAN KARBON PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN GAMBUT DI DESA WAJOK HILIR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH

Reidha Haqqamuddien, U Edi Suryadi, Rossie Wiedya Nusantara

Abstract


ABSTRAK                                                     

Lahan gambut menyimpan karbon dalam jumlah besar, terutama dalam tanah gambutnya. Alih fungsi hutan rawa gambut menjadi lahan pertanian telah menyebabkan kerusakan lahan. Pengukuran jumlah cadangan karbon tersimpan khususnya di lahan gambut  perlu diukur sebagai upaya untuk mengetahui besarnya cadangan karbon pada saat tertentu dan perubahannya apabila terjadi kegiatan baik manambah atau mengurangi besar cadangan tersebut. Cadangan karbon terdapat dalam lima penyimpanan karbon yaitu biomassa atas permukaan (above ground), biomassa bawah permukaan (below ground), vegetasi mati (nekromass), serasah (litter), dan tanah gambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran cadangan karbon pada biomassa atas tanah (above ground), biomassa bawah permukaan (below ground), serasah (litter), dan tanah gambut, pada penggunaan lahan kelapa sawit, lahan jagung, dan hutan sekunder. Lokasi penelitian terletak di Desa Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah pada 3 penggunaan lahan yaitu hutan sekunder, kebun kelapa sawit, dan kebun jagung.

Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan titik pengamatan yang telah ditentukan dengan metode diagonal. Titik pengamatan pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 dengan plot ukuran pada kebun kelapa sawit seluas 5m x 5m, kebun jagung seluas 1m x 1m dan hutan sekunder seluas 5m x 5m dengan luasan 1 ha pada masing-masing tipe lahan. Pengukuran karbon tersebut pada tiap tipe lahan mempunyai 5 ulangan. sehingga terdapat 60 total sampel pada atas permukaan, bawah permukaan dan tanah. Khusus untuk karbon serasah hanya diambil sampel pada Hutan Sekunder, sehingga terdapat 5 sampel untuk seresah. Jadi total sampel untuk 3 penyimpanan karbon adalah 65 sampel. Sebelum menghitung kandungan karbon pada tiap penggunaan lahan, terlebih dahulu mencari berat biomassa dengan mengoven sampel selama 48 jam dengan suhu 70oC, dan mengoven sampel tanah dengan waktu selama 24 jam dengan suhu 70oC.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa cadangan karbon tertinggi terdapat pada lahan hutan sekunder dengan nilai 4 Gt ha-1, yang tertinggi kedua adalah kebun sawit yaitu sebesar 0,6 Gt ha-1 dan kandungan karbon terendah terdapat pada kebun jagung dengan nilai 0,4 Gt ha-1. Rata-rata penyimpan kabon tertinggi pada lokasi penelitian terdapat pada tanah. Pada lahan hutan sekunder kandungan karbonnya apabila dipresentasekan perbandingannya sekitar 75,08% pada tanah, 18,18% pada biomassa atas permukaan (BAP) dan 6,73% pada biomassa bawah permukaan (BBP) dan 0,01% pada serasah. Pada lahan kebun sawit perbandingannya sekitar 98,40% pada tanah, 1,37% pada biomassa atas permukaan (BAP), dan 0,23% pada biomassa bawah permukaan (BBP), sedangkan pada kebun jagung perbandingannya 99,08% kandungan karbonnya terdapat pada penyimpan karbon tanah, 0,88% pada biomassa atas permukaan (BAP)  dan 0,04% pada biomassa bawah permukaan (BBP).

Kata Kunci : Cadangan Karbon, Alih Fungsi Lahan, Penyimpan Karbon




DOI: https://doi.org/10.26418/jspe.v8i3.34223

Refbacks

  • There are currently no refbacks.