Pengaruh Transpor Uap Air Terhadap Kejadian Hujan Ekstrem di Supadio Kalimantan Barat
Abstract
Cuaca ekstrem merupakan keadaan atau fenomena fisik atmosfer pada waktu tertentu, berskala jangka pendek dan bersifat ekstrem. Hujan ekstrem terjadi karena suhu permukaan air laut meningkat sehingga mempercepat terjadinya penguapan yang membentuk awan hujan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh transpor uap air terhadap kejadian hujan ekstrem di Supadio yang didukung dengan keterkaitan berdasarkan nilai korelasi antara uap air dan curah hujan bulanan pada saat hujan ekstrem di Kalimantan Barat. Data yang digunakan adalah data online Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dan European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) ERA-5 yang divisualisasikan dengan kejadian hujan ekstrem, pola angin, transpor uap air, dan analisis korelasi uap air pada saat curah hujan ekstrem di Kalimantan Barat melalui perangkat lunak The Grid Analysis and Display System (GrADS). Hasil dari analisis transpor uap air menunjukkan pengaruh transpor uap air pada saat kejadian hujan ekstrem disebabkan adanya pola pergerakan angin yang membawa uap air cukup basah sebesar 400-800 kg/(ms). Hasil analisis korelasi uap air dan curah hujan bulanan pada saat hujan ekstrem dominan berkorelasi positif. Uap air sangat berpengaruh terhadap curah hujan di Kalimantan Barat yang cenderung memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.2-0.8 dengan tingkat hubungan tinggi.
Kata Kunci : Kejadian hujan ekstrem, Pola angin, Transpor uap air, Korelasi uap air dan curah hujan
Full Text:
PDFReferences
Aldrian, E. and Susanto D., Identification of Three Dominant Rainfall Regions Within Indonesia and Their Relationship to Sea Surface Temperature, International Journal of Climatology, 2003.
Tjasyono, B. Meteorologi Indonesia 2 Bandung: Badan Meteorologi dan Geofisika; 2006.
Wulandari, A., Muliadi, dan Apriansyah., Pengaruh Sebaran Uap Air terhadap Curah Hujan di Kalimantan Barat, Prisma Fisika, 6(3): 160-166, 2018.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Desiminasi Informasi Cuaca Ekstrim, Indonesia, KEP.009,2010.
Siregar, D.C., Ardah, V.P., dan Navitri, A.M., Analisis Kondisi Atmosfer terkait Siklon Tinggi Gelombang di Perairan Kepulauan Riau, Jurnal Tunas Geografi, 8(2):111-122,2019.
Xiaoxia, Z., Yihui, D., and Panxing, W., Moisture Transport in the Asian Summer Monsoon Region and Its Relationship with Summer Precipitation in China, Acta Meteorologica Sinca, 24:31-42, 2009.
Riadi, E., Statistika Penelitian Analisis Manual dan IBM SPSS, Yogyakarta, 2016.
Misbahuddin dan Hassan, I., Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta, Bumi Aksara, 2014.
Fitriyawita, M., Jurmarang, M. I., Apriansyah, Sulistya, W. dan Saepudin, M., Hubungan Pola Garis Arus Angin (Streamline) dengan Distribusi Hujan di Kalimantan Barat, Prisma Fisika, 8(2):135-146, 2020.
Fitri, N., Muliadi, dan Adriat, R., Analisis Dampak Siklon Tropis Pabuk Terhadap Unsur Cuaca di Kalimantan Barat, Prisma Fisika, 10(1):14-18, 2022.
DOI: https://doi.org/10.26418/pf.v12i1.67679
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Diterbitkan oleh: Berkerjsama dengan:
Jurusan Fisika FMIPA UNTAN Perkumpulan Akademisi dan Saintis Indonesia, Kalimantan Barat
Alamat Redaksi:
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
Komp. FMIPA UNTAN Pontianak, Kalbar, 78124
Email: prismafisika@physics.untan.ac.id