Konduktivitas Termal Papan Komposit dari Sekam Padi dan Ampas Tebu
Abstract
Setiap tahun jumlah limbah sekam padi dan ampas tebu semakin meningkat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Kedua limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan komposit. Papan komposit banyak dimanfaatkan sebagai bahan dinding bangunan bertingkat karena konduktivitas termalnya yang rendah dibanding batako. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis membuat dan menganalisis papan komposit berbasis sekam padi dan ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai konduktivitas termal papan komposit terhadap berbagai perbandingan komposisi sekam padi dan ampas tebu serta untuk mengetahui perbandingan komposisi yang tepat agar nilai konduktivitas termalnya minimum. Pengukuran konduktivitas termal dilakukan menggunakan conductivy apparatus. Komposisi sekam padi dan ampas tebu yang digunakan memiliki perbandingan sebesar 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 dan 40:60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata konduktivitas termal yang didapat berkisar antara 0,029 W/m.K-0,069 W/m.K. Nilai ini jauh lebih rendah dibanding material bahan bangunan lain seperti beton, asbes dan kaca sehingga lebih nyaman digunakan sebagai bahan dinding bangunan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa semakin banyak ampas tebu yang digunakan maka semakin tinggi nilai konduktivitas termal papan komposit dan perbandingan komposisi yang tepat agar nilai konduktivitas termal bahan minimum adalah pada papan komposit yang semuanya diisi oleh sekam padi. Nilai konduktivitas termal minimum tersebut diduga dipengaruhi oleh kerapatan dan papan komposit pada sampel ini paling rendah dibanding sampel yang lain sehingga lebih banyak mengandung pori-pori terisi udara yang diketahui buruk mengantarkan panas.
Full Text:
PDFReferences
Wahyuningsih, N. S. (2011). Pengaruh Perendaman dan Geometri Partikel terhadap Kualitas Papan Partikel Sekam Padi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO).2019. http://fao.org (diakses tanggal 9 Mei 2021).
Anshori, A. Z. (2008). Pemanfaatan Ampas Tebu dalam Pembuatan Silika Gel. Depok, Jakarta: Universitas Indonesia.
Haryanti, N. (2019). Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit Berbasis Sabut Kelapa dan Ampas Tebu dengan Variasi Urea Formaldehid. PRISMA FISIKA, 216-223.
Ramadlan. (2013). Studi Konduktivitas Panas pada Papan Partikel. Jurnal Teknik Mesi Unsyiah, 162-167.
Maiwati, F. (2014). Pengaruh Variasi Komposisi Ampas Tebu dan Serbuk Gergaji pada Papan Partikel Terhadap Konduktivitas Termal. Jurnal Pillar Of Physics, 41-48.
Shabiri, A.N., 2014. Pengaruh Rasio Epoksi/Ampas Tebu dan Perlakuan Alkali Pada Ampas Tebu Terhadap Kekuatan Bentur Komposit Partikel Epoksi Berpengisi Serat Ampas Tebu. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 3, pp hal 28-31
Maryanti, B. (2011). Pengaruh Alkalisasi Komposit Serat Kelapa-Poliester Terhadap Kekuatan Tarik. Jurnal Rekaya Mesin, 123-129.
Pratama, N. (2016). Pengaruh Variasi Ukuran Partikel Terhadap Nilai Konduktivitas Termal Papan Partikel Tongkol Jagung. Pillar Of Physics, 25-32.
DOI: https://doi.org/10.26418/pf.v9i3.49856
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Diterbitkan oleh: Berkerjsama dengan:
Jurusan Fisika FMIPA UNTAN Perkumpulan Akademisi dan Saintis Indonesia, Kalimantan Barat
Alamat Redaksi:
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
Komp. FMIPA UNTAN Pontianak, Kalbar, 78124
Email: prismafisika@physics.untan.ac.id