Simbol Budaya dalam Nyanyian Pengantar Tidur Masyarakat Melayu Sambas

Hafizah Hafizah, Mariyadi Mariyadi

Abstract


Sastra lisan telah digunakan oleh masyarakat sejak dahulu dan telah menjadi bahan hiburan, pendidikan, dan kontrol sosial bagi masyarakat penggunanya. Sastra lisan mengandung banyak sekali simbol yang dapat mendeskripsikan budaya suatu masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simbol budaya dalam nyanyian pengantar tidur masyarakat Melayu Sambas menggunakan bentuk penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori semiotik. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau klausa yang mengandung simbol budaya yang dikumpulkan melalui sumber data penelitian yakni lagu pengantar tidur masyarakat Melayu Sambas yang berjudul  Burung Ceriak Data tersebut dikumpulkan melalui narasumber penelitian masyarakat Melayu Sambas yang mengetahui lagu tersebut dan masih menggunakan lagu tersebut sebagai lagu pengantar tidur melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang telah didapatkan dianalisis menggunakan teknik analisis data tematik untuk menemukan tema-tema yang muncul dalam data penelitian. Penelitian ini berhasil mengungkapkan beberapa simbol budaya Melayu Sambas yakni simbol mata pencaharian dan simbol pendidikan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa lagu Burung Ceriak mengandung simbol budaya Melayu Sambas sebagai pengguna sastra lisan tersebut.


Full Text:

PDF

References


Auerbach, P. S. (2007). Wilderness Medicine. Mosby Elsevier. https://books.google.co.id/books?id=i4-DQgAACAAJ

Chaer, A. (2012). Linguistik umum. Rineka Cipta, 393.

Crystal, D. (2003). The Cambridge Encyclopedia of the English Language. Cambridge University Press. https://books.google.co.id/books?id=Kh_RZhvHk0YC

Dasopang, A. F. (2017). Semantic and Semiotic Analysis of “Rere Mana Rere” Song in the Culture of Mandailing. International Journal of Linguistics, 9(3), 15. https://doi.org/10.5296/ijl.v9i3.11122

Febtrina, R., Arfina, A., Kharisna, D., Evi Yunita, A., & Seyra, C. (2023). IMPLEMENTASI HIDROTERAPI RENDAM AIR GARAM UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN PADA PENDERITA SKABIES DI PANTI ASUHAN MIFTAHUL JANNAH. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 6(3), 315–322. https://doi.org/10.36341/jpm.v6i3.3333

Fogain, R. (2013). Beat Bed Bugs and Other Pests: Learn How to Rid Your House of the Critters. FriesenPress. https://books.google.co.id/books?id=n0hYiPLmbJ0C

Halliday, M. A. K. (1978). Language as Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. Edward Arnold. https://books.google.co.id/books?id=SjVxAAAAIAAJ

Halliday, M. A. K., & Matthiessen, C. M. I. M. (2007). An introduction to functional grammar (3. ed., [Nachdr.]). Hodder Education.

Kreidler, C. W. (1998). Introducing English Semantics. Routledge.

Kurniawan, J., Prayogo, H., & Herawatiningsih, R. (2019). KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DIURNAL DI DESA BUKIT BATU KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN MEMPAWAH. JURNAL HUTAN LESTARI, 7(3). https://doi.org/10.26418/jhl.v7i3.35902

Kurniawan, S.-. (2019). Bertani Padi Bagi Orang Melayu Sambas: Kearifan Lokal, Nilai-Nilai Islam, dan Character Building. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 18(2), 189–210. https://doi.org/10.24042/ajsk.v18i2.3132

Liando, M. R. (2022). Fungsi dan Makna Lirik Lagu “Mangemo Sako Mangemo” pada Masyarakat Makobang, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minanasa Selatan.

Munthe, E. J. B. (2022). AN ANALYSIS OF CONTEXTUAL MEANING IN BATAK TOBA SONGS LYRIC BY PUTRI SILITONGA: A CASE ON SEMANTICS. 4.

Noer, L. R., Handiwibowo, G. A., & Syairudin, B. (2022). Pemanfaatan Alat Pengusir Burung untuk Meningkatkan Produktifitas Pertanian di Kecamatan Sukolilo Surabaya. Sewagati, 4(1), 38–42.

Pinker, S. (2000). The Language Instinct: How the Mind Creates Language. HarperCollins. https://books.google.co.id/books?id=ednWUqVRFpgC

Pulungan, R., & Rozi, A. A. (2018). ANALISIS LIRIK LAGU DAERAH MANDAILING “MARUDAN MARLASNIARI.”

Putri, M. R. D. (2023). MAKNA LIRIK LAGU DALAM ALBUM 337 (2018) KARYA ENAU: KAJIAN SEMIOTIK.

Ramadhan, H. H., Effendy, C., & Syam, C. (2016). ANALISIS TEMA, AMANAT, DAN FUNGSI CERITA DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT KALANTIKA.

Rukin. (2018). METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF EDISI REVISI. Jakad Media Publishing. https://books.google.co.id/books?id=I-E2EAAAQBAJ

Sagala, R. E., Ginting, L. P., & Harahap, M. (2022). Analysis of Semiotics of the Anakkon Hi Do Hamoraon Di Au Philosophy in Marparbue Do Lojami Lyrics (Study of Parental Sacrifice and Loving Parents (Mother). Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal). https://doi.org/10.33258/birci.v5i4.7216

Saputra, R., Amir Amriani, second, & Syahrani, A. (2016). Peristilahan “Nyarek Burong” dalam Masyarakat Melayu Sambas: Pendekatan Etnolinguistik.

Sulissusiawan, A., & Ramdani, D. (2019). ANALISIS MAJAS DALAM LIRIK LAGU DAERAH SAMBAS. https://dx.doi.org/10.26418/jppk.v8i6.33627

Syahrani, A. (2022). BENTUK DAN MAKNA PENAMAAN NAMA PADI DI KECAMATAN TANGARAN KABUPATEN SAMBAS.

van Zoest, A., & Sudjiman, P. H. M. (1992). Serba-serbi semiotika. Gramedia. https://books.google.co.id/books?id=-OOiXwAACAAJ

Yosipovitch, G., Greaves, M. W., Fleischer, A. B., & McGlone, F. (2004). Itch: Basic Mechanisms and Therapy. CRC Press. https://books.google.co.id/books?id=YLtYST3x43gC

Zakiudin, A., & Shaluhiyah, Z. (2016). Perilaku Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Santri di Pondok Pesantren Wilayah Kabupaten Brebes akan Terwujud Jika Didukung dengan Ketersediaan Sarana Prasarana. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 11(2), 64. https://doi.org/10.14710/jpki.11.2.64-83




DOI: https://doi.org/10.26418/bedande.v1i1.79355

DOI (PDF): https://doi.org/10.26418/bedande.v1i1.79355.g75676602115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Currently this Journal is Indexed by

7 moraref1 Google Scholar