Redesain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan Penambahan Unit Biodigester Skala Komunal Kapasitas 5 m3
Abstract
IPAL as a wastewater treatment facility from MCK activities in Sindangsari Village has been managed by KSM Amanah since 2013 and is still operating today. This WWTP accepts domestic waste input of 14,656 m3/day from 50 house connections and communal toilets with a total of 200-230 users per day. The management unit in the WWTP uses the DEWATS system which is equipped with a settler, biodigester, and ABR as a multilevel sedimentation and filtration tank. Communal MCK consists of 5 bathrooms and 1 operational room which is still functioning today. The condition of ABR is already filled with mud and there is a lot of garbage in it, so this condition can reduce the effectiveness of the existing WWTPs. For this reason, the domestic liquid waste produced must go through several processing stages so that the content of domestic liquid waste that will be disposed of to the environment is safe or can even be reused and as much as possible provides additional benefits in the form of biogas. The purpose of this study is to evaluate the domestic WWTP used and compare it with the domestic wastewater quality standards listed in the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016. In addition, to maintain the MCK facilities that have been built, it is necessary to provide SOP guidance for both users and managers.
Keywords: WWTP; DEWATS; domestic waste
Abstrak
IPAL sebagai fasilitas pengolahan air limbah dari aktivitas MCK di Kelurahan Sindangsari dikelola oleh KSM Amanah sejak tahun 2013 dan masih beroperasi sampai saat ini. IPAL ini menerima masukan limbah domestik sebesar 14,656 m3/hari dari 50 sambungan rumah dan MCK Komunal dengan total pengguna sebanyak 200-230 orang per hari. Unit pengelolaan yang terdapat pada IPAL menggunakan sistem DEWATS yang dilengkapi bak settler (pengendap), biodigester, dan ABR sebagai bak pengendapan bertingkat dan penyaringan. MCK Komunal terdiri dari 5 kamar mandi dan 1 ruang operasional yang masih berfungsi sampai saat ini. Kondisi ABR sudah dipenuhi lumpur dan terdapat banyak sampah di dalamnya sehingga kondisi ini dapat mengurangi efektivitas IPAL yang sudah ada. Untuk itu, limbah cair domestik yang dihasilkan harus melalui beberapa tahapan pengolahan agar kandungan limbah cair domestik yang akan dibuang ke lingkungan aman atau bahkan dapat dimanfaatkan kembali serta sebisa mungkin memberikan manfaat tambahan berupa biogas. Tujuan dari penelitian ini sehingga untuk mengevaluasi IPAL domestik yang digunakan dan dibandingkan dengan baku mutu air limbah domestik yang tercantum pada Permen LHK No. 68 tahun 2016. Selain itu, untuk menjaga fasilitas MCK yang sudah dibangun, perlu diberikan pengarahan SOP baik bagi pengguna dan juga pengelola.
Kata Kunci: IPAL, DEWATS, limbah domestik, biogas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Almufid, A. (2020). Perencanaan instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Studi Kasus Proyek IPAL PT. Sumber Masanda Jaya di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah Kapasitas 250 m2/hari. Jurnal Teknik, 9(1), 92–100. https://doi.org/10.31000/jt. v9i1.2868.
Baku Mutu Air Limbah Domestik, Pub. L. No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 (2016).
BORDA. (2016). Technical Specification for Decentralized Wastewater Treatment System (DEWATS).
Marhadi, M. (2016). Analisis Sistem Penyaluran Air Buangan Domestik Dengan Off Site System. Jurnal Civronlit Unbari, 1(1), 1. https://doi.org/10.33087/civronlit.v1i1.4.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pub. L. No. 03/SE/DC/2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2020).
Prihatin, R. B. (2016). Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan (Studi Kasus Di Kota Bandung Dan Yogyakarta). Jurnal Aspirasi, 6(2), 105–118. https://doi.org/10.22212/aspirasi. v6i2.507.
Rifai, A., & Nugroho, R. (2018). Kajian Pendahuluan Kelayakan Penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Secara Komunal Di Permukiman Kota Bogor. Jurnal Air Indonesia, 3(2), 146–152. https://doi.org/10.29122/jai.v3i2.2335.
Samodro, P., Rahmatunnisa, M., & Endyana, C. (2020). Kajian Daya Dukung Lingkungan dalam Pemanfaatan Ruang di Kawasan Bandung Utara. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 8(3), 214–229. https://doi.org/10.14710/jwl.8.3.214-229.
Setiadi, A. (2011). Pola Penanganan Infrastruktur Pada Kawasan Permukiman Kumuh Studi Kasus Kawasan Bantaran Sungai Winongo. SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5, 1.
Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum, Pub. L. No. SNI 03-2399:2002, 7 (2002).
Widiyanto, A. F., Yuniarno, S., & Kuswanto, K. (2015). Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri Dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 246. https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3388
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jtllb.v10i1.53312
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.