AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomea aquatica) YANG TUMBUH DI TPA SAMPAH BATU LAYANG PONTIANAK
Abstract
ABSTRAK
Kangkung air (Ipomea aquatica) merupakan tanaman sayur yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Pontianak. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah TPA Sampah Batu Layang Pontianak, terutama pada aliran air lindi. Air lindi mengandung berbagai macam logam termasuk Timbal (Pb). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Timbal (Pb) pada air berdasarkan jarak, mengetahui konsentrasi Pb pada kangkung air yang tumbuh pada aliran air lindi serta mengetahui nilai bioconcentration factor (BCF). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air lindi dengan jarak 50 dan 100 meter dari sel, tanaman kangkung air yang tumbuh di atasnya serta tanaman kangkung air yang tumbuh di luar air lindi sebagai kontrol. Selanjutnya diukur nilai Pb pada air lindi dan tanaman menggunakan AAS. Pada tanaman, diukur nilai Pb yang terdapat pada batang, daun serta gabungan batang dan daun apakah masih dibawah batas yang diizinkan SNI 738 : 2009 (0,5 mg/l). Berdasarkan hasil penelitian, nilai Pb pada air lindi dengan jarak 50 meter lebih besar dibandingkan nilai Pb pada air lindi dengan jarak 100 meter, masing-masing sebesar 0,182 mg/l dan 0,125 mg/l. Nilai Pb tertinggi pada kangkung air dengan jarak 50 meter dari sel, konsentrasi Pb pada batang 6,26 mg/kg, pada daun 5,87 mg/kg serta gabungan setengah berat batang dan daun sebesar 5,08 mg/kg. Pada titik kontrol, nilainya pada batang 3,89 mg/kg, pada daun 3,35 mg/kg serta gabungan setengah berat batang dan daun sebesar 2,12 mg/kg. Nilai BCF yang diperoleh pada jarak 50 meter dan 100 meter masing-masing sebesar 1,39 dan 1. Nilai ini berada pada rentang 1-10 yaitu termasuk hiperakumulator, yaitu dapat menyerap Pb dalam jumlah besar. Jika dikonsumsi, tanaman kangkung yang mengandung Pb melebihi batas yang diizinkan SNI 738 : 2009, akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Kata Kunci : kangkung air (Ipomea aquatica), air lindi, timbal (Pb), bioconcentration factor (BCF).
Full Text:
UntitledDOI: http://dx.doi.org/10.26418/jtllb.v4i1.13921
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.