Penggunaan Madu Dalam Perawatan Untuk Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus: Literature Review
Abstract
Latar belakang: Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia akibat penurunan sekresi insulin dan/ atau berkurangnya sensitifitas insulin. Sehingga dapat menimbulkan komplikasi berupa luka diabetik. Untuk mempercepat penyembuhan luka pada diabetes dapat dengan mengoleskan madu. Tujuan: Mengetahui tentang penggunaan madu untuk penyembuhan luka pada penderita diabetes melitus. Metode: Jenis penelitian adalah literature review. Ditemukan tujuh artikel, enam diantaranya ditulis dalam Bahasa Indonesia. Beberapa database untuk pencarian artikel tenang madu dalam penyembuhan luka DM yaitu menggunakan Google Scholar, Proquest, Science Direct dan Perpusnas dari tahun 2014 sampai 2021. Menggunakan strategi PICOT dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Jenis madu campuran dan Kaliandra efektif untuk penyembuhan luka Diabetes. Selain itu, perawatan dengan mengoleskan madu kearea luka yang diberikan pada semua derajat (I, II dan III) efektif dan menunjukkan adanya perubahan pada jumlah, warna, dan pertumbuhan granulasi. Kesimpulan: Perawatan luka menggunakan madu sebagai terapi alternatif untuk pasien ulkus kaki diabetik bermanfaat dalam proses penyembuhan luka. Diharapkan penggunaan madu dapat dijadikan alternatif dalam perawatan luka diabetik dan bisa diterapkan oleh pasien dan keluarga. Kata Kunci: Madu, Perawatan Luka, Diabetes Mellitus.
Full Text:
PDFReferences
Anshori, N. H. Al, Widayati, N., & Ardiana, A. (2014). Pengaruh Perawatan Luka Menggunakan Madu terhadap Kolonisasi Bakteri Staphylococcus Aureus pada Luka Diabetik Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember ( The Effect of Wound Care Using Honey on Staphylococcus Aureus Ba. E- Jurnal Pustaka Kesehatan, 2(3), 499–506.
Awaluddin, Syarifah, A., & Nurhayatina. (2019). Perbedaan Efektifitas Madu Dan Sofratulle Terhadap Penyembuhan Luka Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus. Ensiklopedia of Journal, 2(1), 187–195.
Drisko, J. W & Tina, M. (2016). Content Analysis Pocket Guides To Social Work ResearchMethods. New York: Oxford University Press.
IDF. (2019). The IDF Diabetes Atlas 9th edition. Brussel Belgium: International Federation Federation.
Lasito, B., Susaldi., & Koto, Y. (2021). Honey Therapy Can Decrease The Wound Healing Process In Diabetes Mellitus Patients. 1 (1), 19-26.
Nabhani, N., & Widiyastuti, Y. (2017). Pengaruh Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka Gangren Pada Pasien Diabetes Mellitus. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(1), 69. https://doi.org/10.26576/profesi.241.
Ningsih, A., Darwis, I., & Graharti, R. (2019). Terapi Madu Pada Penderita Ulkus Diabetikum. Medula, 9(12), 192–197.
Rahman, S., & Rahmayani, D. (2016). Efektivitas Penggunaan Madu Campuran Terhadap Proses Penyembuhan Luka di Poli Kaki Diabetik Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2016. Dinamika Kesehatan, 7 (2), 301-319.
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Kalimantan Barat. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sari, N. P & Sari, M. (2020). Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Jaringan Granulasi Pada Luka Diabetes Mellitus di Puskesmas Kota Bengkulu. 1 (2), 40-43.
Sundari, F & Hendro, D. (2017). Pengaruh Terapi Madu Terhadap Luka Diabetik Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RW 011 Kelurahan Pegirian Surabaya. Pengaruh Terapi Madu Terhadap Luka Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus, 6(1), 1–8.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jpn.v6i2.53027
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal Visitors