Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Nyeri Gout Arthritis Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Alianyang Kota Pontianak
Abstract
Latar Belakang : Meningkatnya jumlah lansia menimbulkan masalah terutama dari
segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Tingkat kejadian penyakit disebabkan oleh
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan serta
kelemahan pada lansia. Stres merupakan masalah umum yang terjadi dalam
kehidupan umat manusia terutama pada lansia. Salah satu penyakit yang sering
diderita lansia adalah gout arthritis. Gejala yang sering menyiksa penderita gout
arthritis adalah rasa nyeri. Faktor pencetus serangan gout arthritis antara lain stres.
Tingkat stres bisa mempengaruhi metabolisme seseorang dan memicu arthritis gout.
Nyeri dan stres akan terjadi berdampingan dimana nyeri akan mempengaruhi
aktivitas dan kehidupan yang akan menyebabkan seseorang mengalami stres.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian nyeri
gout arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Alianyang Kota Pontianak
Metode : Penelitian analitik komparatif dengan desain studi cross-sectional. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 40 pasien. Instrumen penelitian menggunakan lembar
kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 42 dan Visual Analog Scale
(VAS). Uji chi -square (X
) digunakan untuk menganalisis hubungan tersebut.
Hasil : Berdasarkan karakteristik responden diperoleh 90,0 % responden berusia 6074
tahun, berjenis kelamin perempuan (67,5%), pendidikan terakhir SMA (47,5%),
Pekerjaan ibu rumah tangga (62,5), tingkat stres (35,0%), nyeri sedang (45,0).
Analisis bivariate dengan uji chi -square (X
2
) didapatkan nilai p= 0,002 (p<0,05).
Kesimpulan : Ada hubungan tingkat stres dengan kejadian nyeri gout arthritis pada
lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Alianyang Kota Pontianak
Kata Kunci : Lansia, Tingkat Stres, Nyeri Gout Arthritis
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/jpn.v4i1.34584
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal Visitors