PERSEPSI IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI MEASLES-RUBELLA (MR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASAU JAYA STUDI KUALITATIF: FENOMENOLOGI TRANSENDEN
Abstract
Latar Belakang: Ibu-ibu berpersepsi bahwa imunisasi Measles-Rubella (MR) tidak boleh
diberikan kepada anak mereka karena mendengar isu bahwa imunisasi MR haram. Persepsi
tersebut dapat menghambat target pencapaian keberhasilan pemberian imunisasi MeaslesRubella
(MR).
Tujuan:
Mengeksplorasi
persepsi
ibu
terhadap
pemberian
imunisasi
Measles-Rubella
(MR)
Metode:
Penelitian
kualitatif
deskriptif
menggunakan
metode
wawancara
in-depth
interview
(wawancara
mendalam) dengan pendekatan fenomenologi transenden. Penelitian dilakukan
dengan 5 orang partisipan yang memiliki anak usia 9 bulan hingga < 15 tahun di Desa Rasau
Jaya yang diambil menggunakan purposive sampling (variasi maksimal). Triangulasi
dilakukan pada 5 orang partisipan, 1 orang Kepala Kader Paysandú, dan 1 orang Kepala
Program Imunisasi Puskesmas Rasau Jaya. Pernyataan partisipan dicatat dengan
menggunakan perekam suara, dan kemudian dirangkapkan, ditafsirkan, dan dikategorikan,
sehingga dapat membentuk tema.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan tiga tema, yaitu faktor-faktor yang menghambat
pemberian imunisasi Measles-Rubella (MR), faktor-faktor yang mendukung pemberian
imunisasi Measles-Rubella (MR), dan penanganan pasca imunisasi.
Kesimpulan: Persepsi keluarga mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan imunisasi
Measles-Rubella (MR). Salah satu yang dapat menghambat pemberian imunisasi MR adalah
persepsi negatif mengenai imunisasi MR. Sedangkan faktor yang dapat mendukung
pemberian imunisasi MR salah satu diantaranya adalah adanya kemauan anak untuk
imunisasi meskipun ada yang terpaksa karena takut terhadap jarum suntik. Keluhan pasca
imunisasi yang dialami anak seperti demam dan bengkak di area penyuntikan diobati
menggunakan bawang merah dan obat herbal.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/jpn.v4i1.34273
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal Visitors