ETNOBOTANI REMPAH TRADISIONAL YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DUSUN KOPIANG DESA MANDOR KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

Aran Bastian, Ratna Herawatiningsih, Tri Widiastuti

Abstract


This research aims to describe the utilization of spice plants by the community around the Kopiang Village Forest, Mandor Village, Landak Regency, and to analyze the social factors influencing the utilization of spice plants in Kopiang Village, Mandor, Landak Regency. The research method used is a survey, with data collection through interviews using questionnaires with 44 respondents selected by census from the entire population in Kopiang Village. The collected data is organized in the form of tabulation and documentation, and then processed using the Use Value (UV) formula to determine the value of plant use and the Family Importance Value (FIV) to determine the most frequently used plant families. Data from the interviews are qualitatively analyzed, covering local names, Latin names, parts used, processing methods, and the habitus of spice plants. The research results indicate that the community traditionally utilizes ten types of spice plants, categorized into nine families. Ethnobotanical analysis reveals that the Sengkubak plant (Albertisia papuana becc) has the highest Use Value (UV) of 0.90, while the highest Family Importance Value (FIV) is found in the Menispermae family with a value of 90.90. The Zingiberaceae family is the most commonly used by the community, with two plant types (kancok and engkareh). The most frequently used habitus level is the tree level, with four plant types (asam kandis, daun salam, sengkuang, and belimbing wuluh). The most commonly used part is the leaves (50%), and the most common processing method is cooking.

Keywords: Traditional Spice, Ethnobotany, Kopiang Village

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan tumbuhan rempah oleh masyarakat di sekitar Hutan Dusun Kopiang, Desa Mandor, Kabupaten Landak, serta menganalisis faktor sosial masyarakat yang berpengaruh dalam pemanfaatan tumbuhan rempah di Dusun Kopiang, Desa Mandor, Kabupaten Landak. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, dengan pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada 44 responden yang dipilih secara sensus dari seluruh masyarakat di Dusun Kopiang. Data yang diperoleh disusun dalam bentuk tabulasi dan dokumentasi, dan kemudian diolah dengan menggunakan rumus Use Value (UV) untuk menentukan nilai penggunaan tumbuhan serta Family Importance Value (FIV) untuk menentukan keluarga tumbuhan yang paling banyak digunakan. Data dari hasil wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif, meliputi nama lokal, nama latin, bagian yang digunakan, cara pengolahan, dan habitus tanaman rempah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan sepuluh jenis tumbuhan rempah secara tradisional, yang dikelompokkan ke dalam sembilan keluarga. Hasil analisis etnobotani menunjukkan bahwa tumbuhan Sengkubak (Albertisia papuana becc) memiliki nilai Use Value (UV) tertinggi sebesar 0,90, sementara Family Importance Value (FIV) tertinggi terdapat pada keluarga Menispermae dengan nilai sebesar 90,90. Jenis keluarga yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah Zingiberaceae dengan dua jenis tumbuhan (kancok dan engkareh). Tingkat habitus yang paling banyak digunakan adalah tingkat pohon, dengan empat jenis tumbuhan (asam kandis, daun salam, sengkuang, dan belimbing wuluh). Bagian yang paling banyak digunakan adalah daun (50%), dan cara pengolahan yang paling umum digunakan adalah dengan cara dimasak.

Kata Kunci: Rempah Tradisional, Etnobotani, Desa Kopiang


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26418/jhl.v12i2.50450

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

Dipublikasi oleh :

Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura