PERSEPSI MASYARAKAT PELADANG BERPINDAH TERHADAP KEBERADAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI DESA MERBANG KECAMATAN BELITANG HILIR KABUPATEN SEKADAU
Abstract
Perladangan berpindah merupakan suatu sistem pertanian yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara bergantian. Sistem pertanian dengan cara ladang berpindah dapat menjadi salah satu bentuk sistem pertanian yang banyak diminati dari dulu hingga saat ini, salah satunya masih diterapkan di Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi masyarakat peladang berpindah terhadap keberadaan perkebunan kelapa sawit, serta untuk mengetahui hubungan tingkat usia, pendidikan, dan pengetahuan dengan persepsi masyarakat peladang berpindah terhadap keberadaan perkebunan kelapa sawit di Desa Merbang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik wawancara serta pengisian kuesioner, pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive random sampling dengan jumlah sampel yang telah ditentukan sebanyak 100 kepala keluarga yang melakukan kegiatan perladangan berpindah. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian persepsi petani berpindah terhadap keberadaan perkebunan kelapa sawit di Desa Merbang cenderung positif dengan tingkat persentase (55,00%), positif, netral (35,00%) dan rendah (10,00%). Persepsi masyarakat sangat mempengaruhi perladangan berpindah karena tingkat kebutuhan hidup mereka hanya mengandalkan perladangan berpindah. Tingkat pengetahuan masyarakat penggarap berpindah terhadap keberadaan perkebunan kelapa sawit di Desa Merbang cenderung sedang dengan tingkat persentase (68,00%), dan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap persepsi. komunitas perladangan berpindah. Sementara itu, pendapatan para penggarap berpindah sangat mempengaruhi persepsi masyarakat. Dengan tingkat pendapatan yang cukup rendah yaitu berkisar Rp. 1.000.000 – Rp. 10.000.000 per tahun dengan persentase tarif tinggi (20,00%), sedang (22,00%), dan rendah (58,00%).
Kata Kunci : Desa Merbang, Perladangan berpindah, Persepsi masyarakat, dan Pertanian
Abstract
Shifting cultivation is an agricultural system that moves from one place to another in rotation. The agricultural system using shifting cultivation can be a form of agricultural system that has been very popular since the past until now, one of which is still applied in Merbang Village, Belitang Hilir District, Sekadau Regency to meet daily life needs. This research aims to obtain information regarding the perception of the displaced farming community towards the existence of oil palm plantations, as well as to find out the relationship between age, education and knowledge level with the perception of the displaced farming community regarding the existence of palm oil. farm in Kampung Merbang. This research uses a survey method with interview techniques and filling out questionnaires, sampling is carried out using purposive random sampling with a predetermined sample size of 100 heads of families who carry out shifting cultivation activities. Data analysis using qualitative descriptive analysis. Based on the results of the study, the shift in farmers' perception towards the existence of oil palm plantations in Kampung Merbang tends to be positive with percentage levels (55.00%), positive, neutral (35.00%) and low (10.00%). The community's perception greatly affects shifting cultivation because their level of livelihood depends only on shifting cultivation. The level of knowledge of the displaced farming community about the existence of palm oil plantations in Kampung Merbang tends to be moderate with a percentage level (68.00%), and it can be concluded that the level of knowledge has a strong influence on perception. shifting cultivation community. Meanwhile, the income of migrant farmers greatly affects the perception of the community. With a fairly low level of income, which is around Rp. 1,000,000 – Rp. 10,000,000 per year with high (20.00%), medium (22.00%), and low (58.00%) tariff percentages.
Keywoards : Merbang Village, Shifting Cultivation, Community Perception, and Agriculture.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26418/jhl.v12i2.48871
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dipublikasi oleh :
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura