ANALISIS YURIDIS PENETAPAN NOMOR 04/Pdt.P/2012/PN. MGL YANG MENGABULKAN PERMOHONAN PERKAWINAN BEDA AGAMA

DENI ALFIANTO - A01111174

Abstract


Secara  umum  perkawinan  beda  agama  sangat  berpotensi  menimbulkan persoalan-persoalan  hukum  sendiri.  Baik  terhadap  pasangan  suami  atau  isteri tersebut maupun pihak ketiga dalam hal ini anak. Namun walaupun menimbulkan persoalan, praktek perkawinan beda agama tetap terjadi di masyarakat Indonesia. Hal  itu  terjadi  dikarenakan  tingginya  interaksi  warga  negara  di  Indonesia  yang warga  negaranya  pluralisme.  Dalam  prakteknya  terdapat  beberapa  cara  dalam menyiasati  perkawinan  beda  agama,  salah  satunya  dengan  meminta  penetapan pada pengadilan.   Dari  pemaparan  di  atas,  peneliti  merumuskan  permasalahan  sebagai berikut  “Bagaimana  Pertimbangan  Hakim  Dalam  Mengabulkan  Permohonan Perkawinan  Beda  Agama  dalam  Perkara  No.04/Pdt.P/2012/PN.MGL”.  Dalam penelitian  ini,  peneliti  memiliki  tujuan  utama  untuk  menganalisis  pertimbangan hakim  dalam  menjatuhkan  ataupun  mengabulkan  permohonan  melaksanakan perkawinan beda agama. Akan tetapi peneliti juga ingin mengungkap fakta-fakta hukum yang terdapat dalam pertimbangan hakim, serta akibat dari dikabulkannya perkawinan beda agama dalam urusan status anak dan waris anak.   Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian  yuridis  normatif,  dengan sumber  data  menggunakan  data  skunder  dari  putusan  Pengadilan  Negeri Magelang. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1). Pertimbangan hakim dapat digolongkan  menjadi  dua  yaitu  pertimbangan  dilihat  dari  aspek  sosial  dan pertimbangan  dilihat  dari  aspek  yuridis,  (2).  Dalam  pertimbangannya  hakim membenarkan bahwa Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan tidak  diatur  secara  jelas  mengenai  perkawinan  beda  agama.  Sehingga  terjadi kekosongan hukum mengenai perkawinan beda agama.   Menanggapi fenomena ini, penerintah dituntut untuk menempatkan suatu payung  hukum  bagi  masyarakat  yang  akan  melangsungkan  perkawinan  beda agama,  mengingat  masyarakat  yang  pluralisme  yang  dimana  interaksi  antar masyarakat sangat tinggi membuat fenomena perkawinan beda agama tidak dapat dihindari. Kata Kunci : Perkawinan Beda Agama, Undang-Udnang Perkawinan.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered By : Team Journal - Faculty of Law - Tanjungpura University 2013