ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 43/PUU-XIII/2015 BERKAITAN DENGAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA KOMISI YUDISIAL DALAM PROSES SELEKSI DAN PENGANGKATAN HAKIM DI INDONESIA.

RADINUS - A1011131216

Abstract


Proses  Seleksi  dan  Pengangkatan  Hakim  (SPH)  pada  lingkungan  Peradilan  Umum,  Peradilan  Agama,  dan  Peradilan  Tata  Usaha  Negara  menjadi  sebuah  permasalahan  terkait  dengan  siapa  yang  berwenang  diantara  kedua  lembaga  negara,  yaitu  antara  Mahkamah  Agung  dengan  Komisi  Yudisial.  Sengketa  kewenangan  tersebut  pada  akhirnya  dibawa  ke  Mahkamah  Konstitusi  oleh  IKAHI  selaku  pemohon  untuk  melakukan  pengujian  terhadap  Undang-Undang  Nomor  49  Tahun  2009  tentang  Peradilan  Umum,  Undang-Undang  Nomor  50  Tahun  2009  tentang  Peradilan  Agama,  dan  Undang-Undang  Nomor  51  Tahun  2009  tentang  Peradilan  Tata  Usaha  Negara.

Hasil  dari  pengujian  terhadap  tiga  buah  undang-undang  lembaga  peradilan  tersebut  dikeluarkanlah  Putusan  Mahkamah  Konstitusi  Nomor  43/PUU-XIII/2015  yang  pada  amarnya  menyatakan  bahwa  ketiga  undang-undang  tersebut  tidak  memiliki  kekuatan  hukum  mengikat  dan  bertentangan  dengan  Undang-Undang  Dasar  1945  sehingga  frasa  “bersama” dan  jua  “dan  Komisi  Yudisial”  pada  pasal  dari  undang-undang  itu  menjadi  dihapuskan.  Pada  akhirnya  terhadap  proses  seleksi  dan  pengangkatan  hakim  menjadi  kewenangan  mutlak  Mahkamah  Agung.

Hasil  kesimpulan  yang  didapat  adalah  Putusan  Mahkamah  Konstitusi  Nomor:  43/XIII-PUU/2015  berkaitan  dengan  pengujian  tiga  buah  undang-undang  peradilan  tersebut  kurang  tepat  karena  telah  menghilangkan  kewenangan  Komisi  Yudisial  sebagai  lembaga  pengawas  dalam  proses  seleksi  dan  pengangkatan  hakim  yang  pada  akhirnya  berakibat  pada  kecenderungan  bagi  Mahkamah  Agung  menyalahgunakan  kewenangannya  sebagai  pemegang  kekuasaan  mutlak.

Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  menambah  wawasan  pengetahuan  bagi  para  pembaca  dalam  pengembangan  ilmu  pengetahuan  hukum.  Dalam  tataran  praktisnya  hasil  penelitian  ini  agar  dapat  dijadikan  sumber  referensi  bagi  peneliti  lain.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian  hukum  yuridis  normatif  atau  studi  pustaka,  dengan  melakukan  pendekatan  analisis  konsep  hukum,  pendekatan  perundang-undangan,  dan  pendekatan  kasus.  Sumber  data  terkait  dengan  penelitian  ini  adalah  berupa  data-data  sekunder  yang  terdiri  dari  bahan  hukum  primer,  bahan  hukum  sekunder,  dan  bahan  hukum  tersier.  Sedangkan  teknik  analisis  yang  penulis  gunakan  adalah  analisis  kualitatif.

Kata  kunci:  Kekuasaan  kehakiman,  check  and  ballances,  seleksi  dan  pengangkatan  hakim.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered By : Team Journal - Faculty of Law - Tanjungpura University 2013