PELAKSANAAN PEMBAYARAN BUAH KELAPA SAWIT OLEH PEMBELI KEPADA PETANI SAWIT DI DESA PEMANGKAT KECAMATAN SIMPANG HILIR KABUPATEN KAYONG UTARA

DEDE NOVIANDRI - A11112124

Abstract


Sebagaimana  perjanjian  pada  umumnya,  jual  buah  kelapa  sawit merupakan jual beli yang lahir dari  suatu perikatan sebagaimana  yang tertuang dalam  BUKU  III  KUHPerdata.  Dalam  jual  buah  kelapa  sawit  yang  disepakati antara  petani  dengan  pembeli  bahwa  perjanjian  tersebut  dibuat  secara  lisan. Adapun yang diperjanjikan dalam jual beli kelapa sawit ialah menyangkut harga sawit. Dalam perjanjian jual beli sawit diperjanjikan bahwa apabila pihak pembeli telah sepakat menyangkut harga, maka pembeli membayar uang panjar terlebih dahulu sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah keseluruhan harga dan sisanya dibayarkan setelah 2 (dua) minggu sejak tercapainya kesepakatan. jual beli buah kelapa sawit termasuk dalam kategori perjanjian yang bersifat timbal balik, artinya bahwa  pihak  petani  selaku  penjual  buah  kepala  sawit  berkewajiban  untuk memberikan sawit yang dibeli oleh pembeli dan berhak untuk mendapatkan uang hasil jual beli, sedangkan pihak pembeli berkewajiban juga untuk membayar harga buah kelapa sawit yang telah dibeli dan berhak menerima buah kelapa sawit yang telah dibeli terhadap pihak petani. Namun  kenyataannya,  bahwa  pihak  pembeli  belum  memenuhi kewajibannya untuk membayar sisa harga buah kelapa sawit yang masih terhutang kepada pihak petani dengan alasan bahwa buah kelapa sawit yang dibeli kurang memenuhi  standar  serta  dengan  alasan  bahwa  buah  kelapa  sawit  sedang mengalami  penurunan  harga.  Dengan  demikian  perbuatan  yang  dilakukan  oleh pihak pembeli terhadap pihak petani menimbulkan suatu kerugian. Adapun akibat hukum  yang  ditimbulkan  oleh  pihak  pembeli  yang  belum  memenuhin kewajibannya dalam melakukan pembayaran sisa harga buah kelapa sawit tepat pada  waktunya  sebagaimana  yang  telah  diperjanjikan  sebelumnya  ialah pembatalan perjanjian dengan disertai ganti rugi. Upaya hukum yang dilakukan pihak petani selaku penjual terhadap pihak pembeli yakni melakukan upaya secara damai  dan  kekeluargaan  serta  meminta  untuk  memenuhi  kewajibannya  untuk melakukan pembayaran  sedangkan pihak petani  tidak pernah melakukan upaya hukum berupa gugatan ke pengadilan negeri. Upaya  hukum  tersebut  dilakukan  oleh  pihak  petani  guna  menuntut haknya sebagai penjual buah kelapa sawit kepada pihak pembeli yang lalai dalam melaksanakan kewajibannya yakni dalam membayar buah kelapa sawit sehingga mengakibatkan  pihak  petani  mengalami  kerugian  materil.  Hasil  dari  penjualan buah kelapa sawit yang seharusnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan pokok maupun untuk biaya perawatan dan lain sebagainya akan tetapi akibat perbuatan pembeli,  petani  tidak  dapat  menggunakan  hasil  dari  penjualan  tersebut sebagaimana yang dikehendaki.  Keyword : Perjanjian Jual Beli

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered By : Team Journal - Faculty of Law - Tanjungpura University 2013