OPTIMASI SUHU DESAIN PRIMER GEN CAT (Chloramphenicol Acetyl Transferasse) RESISTENSI BAKTERI Clostridium botulinum
Abstract
Clostridium botulinum, bakteri penghasil neurotoksin yang dapat
menyebabkan kondisi lumpuh yang berpotensi fatal pada manusia. Clostridium
botulinum memiliki kerentanan resistensi menengah terhadap kloramfenikol.
Penyebab resistensi terhadap kloramfenikol diperantarai oleh plasmid yang
mengandung gen Chloramphenicol Acetyltransferase (CAT). Tujuan penelitian
ini yaitu mengoptimasi suhu untuk mendapatkan primer dengan kriteria yang
terbaik dari gen CAT bakteri Clostridium botulinum serta mengetahui susunan
nukleotida dari hasil perancangan primer sekuen nukleotida gen CAT bakteri
Clostridium botulinum. Optimasi suhu dilakukan dengan pengaturan suhu yang
dilakukan pada rentang 52˚C, 55˚C, 58˚C, 57˚C, 60˚C, dan 63˚C melalui program
Primer3Plus. Hasil optimasi suhu terbaik yang didapat adalah pada suhu 60˚C
yang memperlihatkan 1 kandidat primer dengan kriteria primer terbaik. Ukuran
panjang basa yang dimiliki 22 dengan urutan primer forward
GCATGACTCTCTACAGCCATCA
dan
primer
reverse
TTGATCCTCAGCTATTGTAGGG dengan ukuran 22 panjang basa. Primer yang
didapat menunjukkan bahwa kandidat primer yang didapat bisa digunakan sebagai
primer untuk mendeteksi resistensi antibiotik kloramfenikol dengan menggunakan
PCR.
Keyword: Optimasi suhu, desain primer, gen CAT, Clostridium botulinum.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.