FENOMENA UNDERPRICING PADA INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA
Abstract
Underpricing merupakan suatu fenomena yang terjadi apabia harga saham pada pasar perdana (IPO) lebih rendah dibandingkan dengan harga saham pada pasar sekunder pada hari pertama.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Underpricing yang diukur dengan initial abnormal return merupakan variabel dependen dalam penelitian ini, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah reputasi underwriter, reputasi auditor, ukuran perusahaan, jumlah anggota dewan komisaris, tingkat independensi dewan komisaris, dan komite audit. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive sampling dengan 74 perusahaan sebagai sampel penelitian. Pengujian hubungan antar variabel independen dan dependen menggunakan model regresi berganda.
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel reputasi auditor, ukuran perusahaan dan jumlah anggota dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing, sedangkan variabel reputasi underwriter, independensi dewan komisaris dan komite audit terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing.
Saran yang diberikan penulis berdasarkan hasil penelitian ini adalah: 1) manajemen perusahaan harus lebih memperhatikan fenomena underpricing agar perusahaan dapat mendapatkan dana semaksimal mungkin, 2) investor harus memperhatikan faktor reputasi auditor, ukuran perusahaan serta jumlah anggota dewan komisaris untuk mengambil keputusan berinvestasi di pasar perdana.
Kata Kunci : Underpricing, Initial Public Offering, Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Jumlah Anggota Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Komite Audit.
DOI: https://doi.org/10.26418/ejme.v4i2.12458
Refbacks
- There are currently no refbacks.